Home Nasional Menkopulham Sebut Hasil Survei Penting Untuk Penegakan Hukum

Menkopulham Sebut Hasil Survei Penting Untuk Penegakan Hukum

Jakarta, Gatra.com - Hasil penilaian publik atas masalah-masalah hukum terkini dan kinerja lembaga penegak hukum dipaparkan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Pada lembaga kepolisian, kepercayaan terhadap kepolisian memiliki korelasi positif dan siginifikan dengan tingkat kepercayaan dalam penegakan hukum. Meskipun di tingkat kepercayaan lembaga penegak hukum kepolisian berada di tingkat terbawah, namun tren kenaikan kepercayaan terhadap kepolisian terus meningkat.

Hasil ini mendapat respon positif dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD. Ia mengatakan bahwa hasil survei kepercayaan publik terhadap pemerintah mengonfirmasi indeks kepercayaan ke penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Hasil ini menjadi penting bagi pemerintah untuk berlangsungnya penegakan hukum. Penegakan hukum tidak bisa berjalan sendiri, perlu peran publik," katanya, Rabu (31/08) di Jakarta.

Hasil survei LSI juga menunjukkan bahwa 61% cukup percaya terhadap kinerja kepolisian. Sebelumnya, Mahfud juga mengatakan bahwa hasil survei kepolisian ini berbeda hasilnya dibanding bulan Juli ketika lembaga kepolisian berada di posisi teratas.

"Perubahan dipengaruhi peristiwa hukum yang terjadi," ucapnya.

Kasus kematian Brigadir J pada Juli (8/7) lalu menjadi perhatian publik. Beredarnya skenario awal berupa dugaan pelecehan dan ancaman pembunuhan pada akhirnya dipatahkan dengan penetapan Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo (FS), sebagai tersangka utama. Hasil survei LSI menunjukkan bahwa evaluasi terhadap kinerja kepolisian harus berfokus pada kemandirian dan netralitas kepolisian dalam menghadapi suatu kasus, termasuk menghindari korupsi dan suap-menyuap. Mahfud kemudian mengatakan bahwa ini berkaitan dengan kredibilitas yang dimiliki kepolisian.

"Apa yang dikemukakan survei bagi saya membuktikan kasus FS menjadi tantangan kredibilitas Polri. Pada saat belum diumumkan tersangka, survei internal Polri juga menunjukkan bahwa kredibilitas turun," paparnya.

Pada Kasus Kematian Brigadir J, 75% dari responden yang mengetahui kasus ini juga mengetahui bahwa FS memerintahkan Bharada E untuk melalukan penembakan. Selain itu, 79,8% responden cukup atau sangat percaya bahwa FS merupakan dalang dan otak dari pembunuhan berencana. Peristiwa ini menjadi perhatian publik termasuk dalam memperhatikan bagaimana kinerja lembaga penegak hukum dalam menangani kasus ini.

136