Jakarta, Gatra.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, buka suara terkait proses naturalisasi pesepak bola asal Belanda Shayne Pattynama. Berbeda dengan dua kompatriotnya: Jordi Amat dan Sandy Walsh, yang hampir rampung paska DPR RI mengeluarkan persetujuan, tahapan naturalisasi Shayne diketahui masih berada dalam proses administrasi.
"Sebenarnya administrasi Shayne masuk bersamaan dengan kedua pesepak bola yang telah dinaturalisasi. Hanya saja, administrasi dari kedua pemain tersebut lebih dulu lengkap, dibanding Shayne," ujar Zainudin dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Kemenpora dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Kamis (1/9) pagi ini.
Zainudin pun mengungkapkan, adanya perbedaan durasi proses terjadi berkaitan dengan kebutuhan timnas. Saat ini, ada desakan keperluan timnas Indonesia untuk pengadaan pemain naturalisasi di posisi bek. Kebutuhan di posisi tersebut, sambung Zainudin, bisa terisi oleh Jordi Amat dan Sandy Walsh. Apalagi, Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri untuk laga FIFA Match Day kontra Curacao, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Sehingga mana yang sudah siap, itu yang kami dorong," tegasnya
Meski begitu, Menpora menegaskan bahwa pihaknya tak mengendurkan upaya penyelsaian porses naturalisasi Shayne sesegera mungkin. Ia pun mengonfirmasi bahwa proses administrasi terkait naturalisasi Shayne saat ini sudah sampai di Sekretariat Negara dan porsesnya pun telah berjalan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Mudah-mudahan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, soal Shayne Pattynama ini akan juga kami mintakan persetujuan di hadapan Pimpinan dan Bapak dan Ibu anggota Komisi X yang terhormat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pun mengungkapkan bahwa sebenarnya PSSI tidak lagi menargetkan adanya naturalisasi dalam beberapa tahun ke depan. Hanya saja, khusus naturalisasi ketiga pesepak bola itu, telah dipandang penting untuk membantu mengisi kekosongan di lini belakang timnas Indonesia. Apalagi naturalisasi atas tiga pemain itu juga merupakan permintaan langsung Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
"Pelatih itu meminta. Karena memang di lini belakang itu menurut Shin Taeyong memang kita kurang kuat, kalau tidak di-back up oleh tiga naturalisasi tersebut," tutur Iriawan dalam kesempatan yang sama.
