Home Nasional Heroik, Angkatan Laut Demo Pembebasan Sandera KM Sinar Kudus

Heroik, Angkatan Laut Demo Pembebasan Sandera KM Sinar Kudus

Jakarta, Gatra.com - Prajurit TNI Angkatan Laut dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Batalyon Intai Amfibi (Taifib), dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka), menggelar demonstrasi pembebasan sandera KM Sinar Kudus di Perairan Somalia. 

Demonstrasi tersebut dilakukan di tengah acara "Ngopi Bareng" antara Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono dengan pimpinan redaksi sejumlah media massa, di atas kapal legendaris Indonesia KRI Dewaruci yang berlayar ke Teluk Jakarta, Jumat (2/9).

Dalam demonstrasi tersebut, pasukan TNI AL unjuk kebolehan dalam melakukan tiga teknik manuver. Ketiganya adalah "vertical landing" atau penerjunan, Visit Board Search and Seizure (VBSS), dan fast roping dari Taifib.

"Tadi, yang pertama 'vertical landing', karena dituntut untuk kerahasiaan dulu, penerjunan, kemudian dilanjut VBSS dari rekan-rekan dari Kopaska, kemudian, yang terakhir, fast roping dari Taifib Marinir," papar Komandan Tim Tempur (Dantimpur) 823 Denjaka Kapten Marinir J. Sibarani.

Kapten Marinir J. Sibarani adalah orang kedua yang terjun dalam demonstrasi. Ia pun menyebut bahwa angin sempat berembus dengan kencang, pada saat ia terjun dari ketinggian 6.000 kaki dalam aksi tersebut.

Diketahui, pembebasan sandera KM Sinar Kudus sendiri merupakan salah satu peristiwa heroik yang pernah dilakukan pasukan khusus TNI Angkatan Laut, dalam Operasi Merah Putih. Pembebasan itu dilakukan untuk melepaskan 20 orang ABK KM Sinar Kudus, dari jerat sandera bajak laut di Perairan Somalia. 
Saat itu, KM Sinar Kudus sedang melakukan perjalanan menuju Pelabuhan Rotterdam, Belanda, dengan membawa delapan ribu feronikel milik PT Aneka Tambang dengan nilai lebih dari satu triliun rupiah.

Kisah heroik tersebut dipilih untuk dipertunjukan, mengingat aksi pembebasan tersebut melibatkan seluruh pasukan khusus di TNI AL untuk ikut berperan penting.

"Karena pembebasan sandera yang 'real', yang memang benar-benar pernah dilaksanakan TNI Angkatan Laut sendiri itu ya pembebasan sandera pada saat di Somalia itu. Di mana, semua pasukan khusus TNI Angkatan Laut berperan penting di dalam itu, termasuk KRI-KRI-nya," tuturnya.

J. Sibarani pun mengaku, para pelaku demonstrasi hanya pernah melakukan latihan gabungan sebanyak satu kali, dengan agenda sinkronisasi.

"Sebenarnya ini belum pernah latihan gabungan, cuma kemarin aja sekali, untuk sinkronisasi waktu saja. Sisanya seperti latihan-latihan rutin saja," jelas J. Sibarani.

Di akhir sesi demonstrasi itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan pesan kepada pasukan khusus yang tergabung dalam demonstrasi tersebut.

"Sampaikan pada seluruh tim, untuk tetap jaga profesionalitas, sebagai pasukan khusus di Angkatan Laut. Selalu siap sedia melaksanakan penegakan kedaulatan, keamanan, wilayah laut, dari segala bentuk ancaman," tegas Laksamana TNI Yudo Margono kepada para prajurit pasukan khusus TNI AL pelaku demonstrasi, di akhir agenda demonstrasi tersebut.

Sementara itu, demonstrasi peristiwa heroik itu merupakan salah satu dari rangkaian acara "Ngopi Bareng". Acara itu diadakan untuk membina sinergitas dan hubungan kerja sama antara TNI Angkatan Laut dengan media massa nasional, demi membangun kejayaan maritim demi tercapainya Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat, serta mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

200