Jakarta, Gatra.com- Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang naik per 3 September pukul 14.30 WIB kemarin ini banyak berdampak kepada masyarakat. Salah satunya pengguna sepeda motor dan mobil.

Diketahui harga baru BBM perliternya kini Pertalite dikenai Rp10.000/liter, Solar Rp6.800/liter serta Pertamax (Non Subsidi) menjadi Rp14.500/liter. Banyak juga masyarakat yang berdemo atas kenaikan tersebut karena dinilai kurang efektif serta akan menambah angka kemiskinan.

Lalu bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan BBM ini? Sekjen Dewan Energi Nasinal (DEN), Djoko Siswanto menyatakan bahwa subsidi BBM sangat sinifikan, perlu adanya penekanan agar tidak semakin melambung tinggi dengan proses perpindahan kendaraan biasa ke kendaraan listrik.

“Kami mengapresiasi kendaraan motor listrik agar BBM dan emisi gas tidak naik lagi” kata Djoko ditemui beberapa waktu lalu.

Sebelumnya juga ditahun 2015, Presiden mengadakan pertemuan guna mengurangi efek gas rumah kaca yaitu dengan kendaraan listrik. Opsi itu dinilai guna mengurangi polusi serta meningkatkan kembali perekonomian negara yang saat ini masih diperjuangkan.

Menurut Ir. Danto Restyawan juga kendaraan listrik saat ini dinilai sebagai salah satu kebutuhan baru dan akan terus berkembang di masyarakat. Mengingat bahwa pemerintah juga mengejar target konversi 1.000 unit sepeda motor penggerak BBM menjadi motor listrik guna menuju net zero emission di 2060.

“Ini merupakan regulasi bagi Kementerian dalam mendukung kendaraan percepatan berbasi baterai. Saya ingin semua kendaraan listrik baik yang sudah di upgrade juga mendapatkan haknya,” pungkasnya.