Jakarta, Gatra.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar teatrikal di tengah aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi hari ini, di kawasan Patung Kuda, Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/9).

Dalam treatikal itu terdapat setumpuk tanah dibentuk makam bertabur kembang berwana merah dan putih di atasnya, dilengkapi papan nisan putih bertulis "turut berdukacita atas meninggalnya hati nurani presiden" dan "RIP kemerdekaan, September Bergerak PMII".

Beberapa orang beraksi memerankan teatrikal, bersimpuh dengan wajah memelas dan memohon di sisi replika makam sambil menyanyikan lagu Darah Juang.

Aksi teatrikal tersebut menjadi aspirasi para demonstran yang menganggap keputusan Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM bersubsidi tidak berhati nurani bagi masyarakat kelas bawah yang perekonomian belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi Covid-19. Dalam teatrikal tersebut diiringi oleh orasi PMII yang menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi, menuntut Presiden Joko Widodo segera mencabut segera kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Berdasarkan pantauan Gatra.com, massa PMII tiba di titik unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas), Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 14.50 WIB. Sebelumnya massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang se-Jakarta telah terlebih dahulu menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi pada pukul 13.30 WIB.

Seperti diketahui, pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi sejak Sabtu (3/9) untuk jenis pertalite, pertamax dan solar. Harga baru pertalite menjadi Rp10.000/liter, pertamax Rp14.500/liter dan solar Rp6.800/liter.