Home Nasional Coba Terobos Barikade Polisi, Massa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berujung Ricuh

Coba Terobos Barikade Polisi, Massa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berujung Ricuh

Jakarta, Gatra.com - Unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berujung ricuh.

Setelah berorasi sejak pukul 14.50 WIB, para demonstran barisan terdepan mulai menerobos dua lapis rantai kawat dan pengamanan aparat kepolisian pada pukul 16.30 WIB menuju arah Istana Merdeka.

Pembakaran spanduk dan sampah juga dilakukan di tengah-tengah kumpulan massa aksi. Ratusan mahasiswa PMII yang mengenakan blazer biru itu, secara kompak terus berjalan maju menuju barikade aparat.

Berdasarkan pantauan Gatra.com, semakin sore, para demonstran semakin bersemangat berorasi, sambil menyanyikan yel-yel penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu para pengunjuk rasa meneriaki "polisi mundur, polisi mundur" sambil bersorak-sorai.

Lapisan keamanan aparat berbaju coklat muda bersiaga mengadang para demonstran yang mencoba berjalan menuju Istana Negara. Mobil watercanon, mobil barakuda, hingga mobil tahanan telah siaga di balik barisan aparat kepolisian. Hingga pukul 16.46 WIB aksi unjuk rasa PMII masih berlangsung.

Seperti diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo bersama Menteri ESDM dan Menteri Keuangan pada Sabtu (3/9) mengumumkan secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Solar, Pertalite dan Pertamax.

Pemerintah beralasan penyesuaian harga BBM bersubsidi perlu dilakukan pemerintah untuk menekan defisit APBN tahun ini akibat kompensasi dan subsidi energi mencapai Rp502,4 triliun.

Adapun harga baru Solar yaitu Rp6.800/liter dari sebelumnya Rp5.150/liter, Pertalite Rp10.000/liter dari sebelumnya Rp7.650/liter, dan Pertamax Rp14.500/liter dari sebelumnya Rp12.500/liter.

Harga terbaru BBM bersubsidi tersebut mulai berlaku di SPBU Pertamina sejak Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

201