Home Nasional Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Kerahkan 1.800 Kader, Suarakan 4 Tuntutan untuk Jokowi

Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Kerahkan 1.800 Kader, Suarakan 4 Tuntutan untuk Jokowi

Jakarta, Gatra.com - Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Senin (5/9).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PMII, Muhammad Rafsanjani menyebut pihaknya mengerahkan hingga 1.800 kader yang terlibat dalam aksi unjuk rasa hari ini yang berasal dari wilayah Jabodetabek.

"Memang aksi kami di surat instruksi meminta kepada kader di Jabodetabek di 16 daerah di Ibu Kota itu 1.000, tapi Alhamdulillah, saya sih melihat lebih sekitar 1.800 kader hadir," ungkap Rafsanjani usai unjuk rasa.

Rafsanjani mengungkapkan dalam unjuk rasa hari ini, PMII menuntut empat hal kepada Presiden Joko Widodo terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.

Adapun empat tuntutan PMII antara lain segera turunkan harga BBM subsidi; berantas mafia solar subsidi; atur subsidi BBM agar tepat sasaran; dan menyertakan masyarakat dalam pengawasan distribusi BBM bersubsidi.

Menurut Rafsanjani, PMII menilai waktu (timing) Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi saat ini tidaklah tepat.

"Ini kan baru recovery pandemi, dan mestinya pemerintah memiliki prioritas, jadi tidak sekarang," ujar Rafsanjani.

Lebih lanjut, ia menuturkan, sebaiknya pemerintah saat ini mengalokasikan dana-dana belanja yang tidak mendesak seperti proyek kereta cepat, LRT, dan pembangunan IKN untuk dialokasikan kepada subsidi energi.

"Ini kan baru recovery, apalagi kalau nanti inflasi gimana, rakyat kecil semakin sulit. Padahal pemerintah di lain pihak malah membiayai proyek spektakuler yang mahal, dan itu ternyata gagal dalam perencanaan," tandas Rafsanjani.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo bersama Menteri ESDM dan Menteri Keuangan pada Sabtu (3/9) mengumumkan bahwa pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Solar, Pertalite dan Pertamax.

Pemerintah beralasan penyesuaian harga BBM bersubsidi perlu dilakukan pemerintah untuk menekan defisit APBN tahun ini akibat kompensasi dan subsidi energi mencapai Rp502,4 triliun.

Adapun harga baru Solar yaitu Rp6.800/liter dan Pertalite Rp10.000/liter serta Pertamax mencapai Rp14.500/liter. Harga terbaru BBM bersubsidi tersebut mulai berlaku di SPBU Pertamina sejak Sabtu (3/9) lalu, pukul 14.30 WIB.

215