Home Ekonomi Gandeng Korea Selatan, Kemenkop Minta UKM Tangkap Peluang Ekonomi Hijau

Gandeng Korea Selatan, Kemenkop Minta UKM Tangkap Peluang Ekonomi Hijau

Jakarta, Gatra.com - UKM harus mampu menangkap potensi bisnis ekonomi hijau. Ditengah kondisi masyarakat paska diterpa pandemi Covid-19, peningkatan kesadaran akan pentingnya ekonomi hijau, rendah karbon, efisien sumber daya, dan inklusif secara sosial juga menjadi tren.

Hal ini yang ditangkap oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Arif Rahman, sebagai peluang bisnis yang besar yang harus dimanfaatkan pelaku UKM. 

"Untuk itu UKM harus menangkap peluang ini dan membangun bisnis dengan mengimplementasikan praktik ekonomi hijau di berbagai sektor industri," ucap Arif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9)

Untuk mendukung cita-cita tersebut, Arief pun mengatakan bahwa Kemenkop UKM telah menggandeng Kementerian UKM dan Startup Korea Selatan untuk  menyelenggarakan Korea-ASEAN Business Model Competition ke-3.

Lewat kegiatan tersebut, diharapkan mampu tercipta inovator baru yang fokus terhadap bisnis yang berkonsep ekonomi hijau.

"Korea-ASEAN Business Model Competition SDGs 2022 akan memunculkan inovator-inovator baru yang memiliki concern terhadap bisnis yang memberikan dampak positif pada sosial, ekonomi, dan lingkungan," tutur Arif. 

Adapun hasil studi World Economic Forum tahun 2020 mengestimasikan transisi ekonomi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis hingga US$10 triliun dan menyediakan 395 juta lapangan pekerjaan di tahun 2030.

Kendati demikian, Arif mengungkapkan berbagai tantangan bagi UKM untuk mengadopsi ekonomi hijau, antara lain pembiayaan usaha; tantangan dalam perencanaan kebijakan fiskal yang tepat sasaran; serta kesadaran dan minat UKM dalam menggunakan bahan baku dan proses pengolahan yang ramah lingkungan.

Oleh karena itu, Arif menekankan bahwa diperlukan lebih banyak investasi bisnis yang mengadopsi praktik ekonomi hijau. Arif berharap top 10 Korea-ASEAN Business Model Competition SDGs 2022 yang terpilih nantinya dapat berhasil menggaet calon investor.

"Kami juga harus memperkuat kolaborasi dan keterlibatan banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, LSM, lembaga penelitian, lembaga pemerintah baik dalam negeri maupun lintas negara," pungkasnya.

109