Home Kesehatan Fakultas Kedokteran UI Luncurkan Alat Deteksi Dini DBD

Fakultas Kedokteran UI Luncurkan Alat Deteksi Dini DBD

Jakarta, Gatra.com – Tim peneliti dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan IMERI FKUI bekerja sama dengan PT Konimex untuk meluncurkan alat deteksi dini demam berdarah Dengue (DBD), dengan nama “KODC Dengue”, pada Selasa (6/9).

Peluncuran tersebut dilatarbelakangi oleh tidak adanya gejala klinis spesifik pada pasien terinfeksi yang pada akhirnya mempersulit tim medis untuk menegakkan diagnosis. Hal ini pun acap kali berdampak pada keterlambatan penanganan pasien, yang berpotensi menyebabkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan alat diagnosa yang dapat mendeteksi keterjangkitan Dengue pada masa awal infeksi dalam waktu singkat dan dapat digunakan tanpa memerlukan fasilitas laboratorium.

Ketua tim peneliti Dra. Beti Ernawati Dewi menyampaikan, ada enam keunggulan yang dimiliki oleh KODC Dengue itu. Ia mengklaim, alat deteksinya itu bekerja cepat dengan waktu 15 menit untuk menentukan ada tidaknya infeksi dengue, memiliki sensitivitas yang tinggi, spesifik dan tidak bereaksi dengan virus lain, relatif murah, dapat disimpan di suhu kamar, dan dapat mendeteksi non-struktural-1 Dengue dari sampel darah utuh yang memungkinkan deteksi keterjangkitan DBD lebih awal.

Mengenai penemuan tersebut, Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengungkapkan rasa terima kasihnya pada tim peneliti. Ari pun menyebut penemuan tersebut berhasil melengkapi rangkaian inovasi terdahulu di bidang deteksi dini DBD di Indonesia.

“Penemuan ini berhasil melengkapi rangkaian inovasi dan terobosan peneliti Indonesia, khususnya para peneliti FKUI, di bidang deteksi dini demam berdarah sebelumnya. Indonesia sebagai negara endemis demam berdarah dengue (DBD) tentu saja sangat terbantu dengan adanya inovasi ini,” ujar dr. Ari dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).

Ari pun berharap, hadirnya KODC Dengue dapat membuat proses diagnosis terhadap penyakit DBD berjalan lebih cepat dan akurat. Ia juga berharap agar penelitian ini dapat memicu antusiasme peneliti untuk terus berinovasi untuk mendukung kemandirian Indonesia dalam bidang penyediaan alat-alat kesehatan.

“Diagnosis DBD diharapkan berjalan lebih cepat dan akurat sehingga penanganan optimal dapat segera diberikan. Saya berharap, pencapaian ini mampu menarik antusiasme peneliti sekaligus industri dalam negeri untuk terus berkolaborasi dan berinovasi dalam mengembangkan kemandirian bangsa di bidang penyediaan alat kesehatan,” lanjut Ari.

Sementara itu, Direktur Utama PT Konimex, Rachmadi Joesoef mengatakan bahwa perjalanan produk KODC Dengue ini dimulai pada tahun 2016. Penemuan tersebut bermula dari keinginan untuk mengupayakan agar setiap masyarakat Indonesia dapat mendeteksi awal penyakit-penyakit secara umum dan dapat melakukan tindakan preventif yang tepat.

“Langkah awal yang dilakukan adalah berkerja sama dengan para peneliti yang ada di Fakultas Kedokteran UI, sehingga pada tahun 2022 bisa meluncurkan produk ini ke masyarakat. Terima kasih kami ucapkan kepada Dekan FKUI dan kepada Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D, Dr. dr. Leonard Nainggolan, Sp.PD-KPTI serta seluruh peneliti yang terlibat dalam proses lahirnya produk ini,” ujar Rachmadi.

115