Home Ekonomi Soal Ekosistem Digital, MMA Global Indonesia Sarankan Penggunaan Brand Safety, Apa Itu?

Soal Ekosistem Digital, MMA Global Indonesia Sarankan Penggunaan Brand Safety, Apa Itu?

Jakarta, Gatra.com - The Modern Marketing Talk 2022 diselenggarakan oleh MMA Global Indonesia sebagai salah satu asosiasi perdagangan pemasaran terkemuka di dunia. Konferensi ini merupakan acara offline pertama sejak pandemi.

Dihadiri oleh lebih dari 200 peserta. Para pesertanya adalah C-Levels, para manajer senior, dan eksekutif yang mewakili berbagai ekosistem pemasaran dan periklanan. Para peserta merupakan profesional yang berasal tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari berbagai negara seperti, Australia, India, Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Managing Director MMA Global APAC, Rohit Dadwal, menjelaskan alasan utama inisiatif Modern Marketing Talk 2022, bagi para pemimpin pemasaran, medan pertempurannya saat ini adalah digital, dan sangat penting bagi mereka untuk mengembangkan kerangka kerja yang solid yang akan membantu perusahaan bertemu pelanggannya di mana mereka berada.

"Pemasar sekarang harus menggunakan MarTech yang canggih dan praktik-praktik berdasarkan data yang berorientasi pada pendekatan yang lebih personal," kata Rohit dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022).

Di samping itu, Board of Director, MMA Global Indonesia & CCO Gojek Indonesia, Antoine de Carbonnel, menekankan peran MMA dalam ekosistem digital yang terus berkembang, MMA merupakan asosiasi yang sangat penting bagi industri pemasaran di Indonesia karena perkembangan dunia digital yang begitu pesat.

"Saya selalu terkesan dengan banyaknya waktu dan pemikiran yang digunakan oleh MMA BOD dan tim dalam mengembangkan program industri dan menjalin hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem. Acara seperti ini hanyalah salah satu dari sekian banyak inisiatif dan kami berharap dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tutur Antoine.

Urgensi dari acara tersebut adalah rilis Brand Safety and MarTech Report 2022. MMA Global Indonesia berkolaborasi dengan organisasi pemasaran dan periklanan paling berpengaruh dan mapan di Indonesia serta para pakar untuk mengumpulkan riset terbaru tentang outlook, tren, data, teknologi, dan strategi yang akan membuka jalan bagi masa depan industri.

Laporan ini memberikan data dan analisis yang tajam di seluruh spektrum industri pemasaran dan periklanan. Penelitian yang disajikan di sini dapat membantu para profesional di bidang pemasaran memetakan perencanaan untuk strategi MarTech serta memastikan bahwa brands mereka sejalan dengan perkembangan dan peraturan terkait brand safety.

Shanti Tolani selaku Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia mempresentasikan dan menyoroti pentingnya laporan tersebut, sejak pandemi, fokus industri kita tertuju pada digitalisasi.

"Untuk membantu transformasi ke ranah digital ini, kami bekerja sama dengan industry experts untuk mengumpulkan riset dan analisis berbasis data yang terhimpun dalam MMA Brand Safety and MarTech Report 2022. Laporan ini tidak hanya menyoroti tren pemasaran yang inovatif tetapi juga solusi strategis untuk tantangan yang dihadapi industri saat berhadapan dengan lanskap digital yang terus berkembang," tandas Shanti.

Bagian penting dari laporan ini adalah Brand Safety Survey 2022 yang dilakukan oleh MMA Global Indonesia dan Decision Lab. Survei tersebut melibatkan para profesional dari berbagai industri untuk mengetahui kondisi brand safety di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa 73% responden mengetahui dan menerapkan pedoman peraturan untuk sektor mereka.

Selain itu, 56% dari mereka yang disurvei menegaskan bahwa organisasi mereka telah memiliki pedoman pengendalian pembajakan. Survei ini lebih lanjut menekankan pentingnya brand safety, data menunjukkan bahwa lebih dari separuh audiens sadar akan pemborosan yang timbul tanpa pedoman brand safety.

Laporan tersebut juga menyoroti pergeseran paradigma yang muncul dengan timbulnya pandemi. Dengan latar belakang ini, Tokopedia menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan berinvestasi secara signifikan dalam digitalisasi bisnis dan eCommerce mereka berkontribusi 54% dari pertumbuhan ekonomi digital.

Terobosan dalam e-Commerce juga dibahas dalam laporan ini yaitu Shoppertainment, tren e-Commerce baru yang diprediksi akan bernilai USD 1 triliun di APAC pada tahun 2025.

Shoppertainment mengacu pada konsep 'entertainment-first, commerce-second'. Penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki volume Shoppertainment yang tinggi. Shoppertainment saat ini mencapai USD 6,5 Miliar dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 62% hingga melebihi USD 27 miliar pada tahun 2025.

Brand Safety dan MarTech Report 2022 adalah pegangan penting bagi para pemimpin industri, serta manajemen senior. Ini melampaui tren dan menggali jauh ke dalam analitik dan metrik data. Informasi terperinci yang tercantum dalam laporan ini tidak hanya akan memberikan perspektif tentang tren teknologi pemasaran saat ini, tetapi juga akan membantu para profesional pemasaran memetakan strategi pertumbuhan mereka dan memutuskan cara terbaik untuk terlibat dengan audiens mereka.

323