Jakarta, Gatra.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, memprediksi bahwa nilai ekonomi digital Indonesia akan meroket. Hal ini dibaca Johnny dari laju inovasi digital Indonesia. Ia predisksi di tahun 2030, nilai ekonomi digital Indonesia bakal mencapai USD 315 miliar atau Rp 4.715 triliun.
Johnny menyebut, saat ini nilai valuasi ekonomi digital Indonesia di tataran global telah mencapai angka 15,5 persen dari total produk domestik bruto dunia. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,5 kali lebih cepat dibandingkan kondisi 15 tahun terakhir.
Baca Juga: Gerakan 1.000 Startup Digital Dorong Pertumbuhan Ekosistem Ekonomi Digital Dalam Negeri
“Di 2030, diperkirakan mencapai. Nilai ekonomi digital di Indonesia telah mencapai 70 miliar dolar AS. Data itu merupakan hasil kajian dari Bank Dunia pada 2022,” ujar Johnny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9).
Merefleksikan dari situasi tersebut, tak heran jika Johnny memandang prospek ekonomi digital memiliki potensi luar biasa untuk perekonomian Indonesia pada masa depan. Sehingga, untuk merespon potensi nilai ekonomi digital yang begitu besar, penyiapan sejak dini harus menjadi strategi yang diambil oleh pihaknya.
“Persiapan salah satunya dengan memperbanyak kolaborasi antara startup digital dengan modal ventura. Selain itu juga kolaborasi dengan perusahaan skala nasional dan internasional,” ujarnya.
Momentum itu, yang akan dibawa Kemenkominfo dalam kegiatan Digital Innovation Network (DIN) G20 Indonesia. Dijelaskan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, G20 adalah momentum untuk mewadahi startup paling potensial dari lima sektor prioritas. Yakni sektor kesehatan, energi bersih dan terbarukan, pendidikan dan teknologi, inklusifitas keuangan, dan rantai pasok barang.
Baca Juga: Diblokir Sana-Sini, Aksi Hacker Bjorka Mulai Tak Kelihatan
“Ekosistem stratup merupakan pemain kunci yang menciptakan inovasi untuk bersama-sama berbagi etalase ide mereka untuk bisa menjawab tantangan global,” ujarnya.
