Home Nasional Peran Perempuan dalam Menjaga Martabat Manusia

Peran Perempuan dalam Menjaga Martabat Manusia

Jakarta, Gatra.com - Martabat manusia perlu dijaga dalam berkehidupan dan bernegara. Untuk menjaga persatuan, peran-peran setiap warga negara diperlukan, salah satunya adalah melalui peran perempuan dalam menjaga martabat manusia.

Kepala Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia, Amany Lubis, menjelaskan bahwa peran perempuan dibutuhkan melalui apa kompetensi yang dimiliki perempuan.

Baca juga: Respon Polemik RUU Sisdiknas, Nadiem Ingin Temui Langsung Para Guru

"Perempuan yang berperan adalah perempuan yang berkompetensi. Apapun kompetensinya, di bidangnya maupun di lingkungannya, maka dia sudah berkontribusi menguatkan martabat manusia. Perempuan harus mampu bertransformasi, berpikiran terbuka, inovatif, serta mampu menguasai teknologi yang berkembang sangat dinamis," katanya pada konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Leimena Institute, Rabu (14/9) malam.

Amany menerangkan bahwa hasil kajian menunjukkan sejak masa pandemi Covid-19, perempuan justru berperan dalam menjaga ekonomi keluarga dengan menjadi pelaku ekonomi. Menurut Amany, perempuan juga mampu bersikap fleksibel saat situasi genting, atau mampu beradaptasi.

Amany juga menerangkan bahwa perempuan perlu mengubah cara pandang dari yang tadinya bergantung menjadi mandiri.

Baca juga: Bupati Temanggung ke Kediri Temui Para Direktur Gudang Garam, Bahas Harga Tembakau

"Banyak perempuan yang belum mandiri dan masih menggantungkan pada suami atau keluarga (secara ekonomi). Ini pun mereka sudah punya wawasan untuk mandiri dalam hal tertentu bukan hanya ekonomi melainkan mandiri dalam berpendapat, aspirasi, tidak tertekan, dan tidak merasa direndahkan," katanya.

Untuk menghadapi masyarakat yang pluralistik, cara perempuan menghadapinya adalah perempuan harus punya cita dan martabat bangsa Indonesia. Selain itu, perempuan perlu melakukan penguatan keluarga, serta penguatan di bidang ekonomi. Terakhir, Amany menjelaskan bahwa keadilan dan kesetaraan gender menjadi upaya untuk mengatasi permasalahan ketimpangan yang ada.

Baca juga: MUI Batam Dukung Konversi BRK ke Bank Syariah

"Masih banyak yang perlu dibenahi (Undang-Undang yang mengatasi kesetaraan). Tentu utamanya, kesadaran perempuan sendiri terhadap martabat dirinya sehingga kita bisa menjaga relasi antara laki-laki dan perempuan," ucapnya.

364
MUI