Home Kesehatan Jangan Panik, Begini Alur Penanganan Penyakit Cacar Monyet

Jangan Panik, Begini Alur Penanganan Penyakit Cacar Monyet

Jakarta, Gatra.com – Penanganan terhadap antisipasi penyebaran wabah monkeypox atau cacar monyet perlu langkah-langkah yang tepat dan terukur. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Hanny Nilasari menjelaskan bagaimana alur tatalaksana sebagai algoritma pembuat keputusan yang digunakan di poin perawatan kesehatan ketika virus cacar monyet sudah menyebar.

 

“Tentunya yang penting adalah melakukan screening pada pasien-pasien yang terduga infeksi monkeypox. Ada acute onset of fever, kemudian ada lymphadenopathy. Kalau misalnya dari screening ini ada kecurigaan, kita masuk ke triase untuk clinical assessment,” kata Hanny dalam webinar kesehatan KBRI Doha “Mengenal Penyakit Monkeypox dan Penatalaksananya”, Jumat siang (16/09).

 

Langkah berikutnya adalah mendiagnosis apakah si pasien masuk dalam resiko yang tinggi atau resiko yang rendah. Pasien beresiko tinggi  terdefinisi  pada pasien anak-anak, perempuan hamil, dan yang mengalami imunosurpresi. "Juga pasien-pasien yang terinfeksi HIV, kemudian  autoimmune disease lainnya ini harus mendapatkan concern atau prioritas untuk kita lakukan penatalaksanaan lebih detail,” terangnya.

 

Tingkat keparahan kulit pada pasien yang terjangkit cacar monyet ditentukan dari jumlah lesi kulitnya, yakni  tingkat mild dengan jumlah kurang dari 25 lesi, moderate dengan jumlah 25 hingga 99 lesi, severe dengan jumlah 100 hingga 250 lesi dan very severe dengan jumlah lebih dari 250 lesi.

 

Sumber informasi dari data-data tersebut, ungkap Hanny bisa diperoleh dari dinas kesehatan,  puskesmas atau  klinik swasta, rumah sakit, kekarantinaan kesehatan dan rumor media atau masyarakat. Kemudian, pasien harus melapor secepatnya atau kurang dari 24 jam ke PHEOC Kemenkes dan laporannya diteruskan ke dinas kesehatan.

 

Hanny menjelaskan, PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah mengeluarkan rekomendasi kepada tenaga kesehatan terkait penanganan wabah cacar monyet  di Indonesia. Pertama, segera lapor ke Dinas Kesehatan setempat, apabila terdapat kasus sesuai dengan kriteria suspek atau probable terpapar virus cacar monyet. Kedua, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan klinis dalam pendekatan diagnosis, serta tatalaksana. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan pada pasien dengan gejala klinis sesuai dengan cici ciri cacar monyet dan mencegah komplikasi.

 

Tenaga kesehatan sebaiknya melakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai tanda gejala, penularan dan pencegahan infeksi cacar monyet. Mendukung dilakukannya contact tracing jika ada kasus dengan konfirmasi cacar monyet untuk menurunkan risiko penyebarannya. "Yang juga penting adalah menggunakan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan saat menangani pasien dengan kecurigaan terpapar cacar monyet," ujarnya.

 

Kepada masyarakat, Hanny meminta melakukan pencegahan penularannya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan masker dan menjaga higienitas tangan, menghindari kontak dengan hewan penular cacar monyet yang diduga terinfeksi seperti hewan pengerat, marsupial, primata non manusia (baik hewan mati atau hidup).

 

Masyarakat harus membiasakan konsumsi daging yang dimasak dengan benar. Jika ada pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit, segera periksa diri jika mengalami gejala dan mengkonfirmasikan riwayat perjalanannya kepada tenaga kesehatan. Jika mengalami ruam yang disertai demam atau gejala klinis mencurigai infeksi cacar monyet, segera hubungi fasilitas kesehatan setempat.

 

"Jika seseorang mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable dan konfirmasi segera isolasi diri, hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan kontak erat dengan orang lain selama periode infeksius. Pasien menerima perawatan supportif untuk meringankan gejala monkeypox," urai Hanny.

 

Bagi ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien cacar monyet, dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin. Masyarakat dihimbau secara sukarela membagikan informasi yang jujur, apabila mengalami gejala terpapar cacar monyet atau pun memilliki kontak dengan pasien cacar monyet.

 

Untuk pemerintah, Hanny meminta memperluas dan memperketat screening pada pintu masuk pelabuhan, bandara dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) dengan mengawasi pelaku perjalanan melalui pengecekan suhu, pengamatan tanda dan gejala. Jika pelaku perjalanan mengalami demam, sebaiknya diperiksa langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara atau PLBDN.

 

Pemerintah juga perlu meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekular spesimen pasien yang dicurigai menderita cacar monyet, sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Selanjutnya, edukasi harus ditingkatkan kepada masyarakat dengan pengetahuan mengenai epidemi, gejala, cara penularan dan cara dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat.

 

Meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable cacar monyet dan pemberian informasi terkini kepada masyarakat mengenai situasinya  secara berkala dan transparan.  Mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita harus dilakukan pemerintah agar lebih awas terhadap wabah cacar monyet.

 

Hanny mengungkapkan WHO merekomendasikan bahwa ruam di kulit tidak boleh digaruk dan biarkan mengering dan terbuka. "Jaga ruam Anda tetap bersih dengan air steril atau antiseptik. Sebelum dan setelah menyentuh lesi kulit, cuci tangan Anda. Mandilah dengan air hangat yang diberikan baking soda atau garam epsom. Jika merasa tidak nyaman di lesi kulit, gunakan parasetamol," ujarnya.

 

Pasien cacar monyet, Hanny melanjutkan,  butuh kesehatan mental selama masa penyembuhan dengan melakukan hal yang disukai atau membuat lebih tenang, tetap terhubung dengan orang terdekat, olahraga sedikit jika merasa cukup sehat selama isolasi dan meminta dukungan jika memang butuh.

 

"Jangan lupa minum air putih, makan yang baik dan tidur yang cukup. Gunakan obat jika merasa kesakitan dan demam," tukasnya.

 

 

 

174