Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai banyak pihak sebagai sosok penggerak infrastruktur Indonesia. Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok Tanah Air selama lima tahun terakhir menjadi pondasi kemajuan Indonesia di masa depan. Ketersediaan infrastruktur menjadi modal Indonesia meningkat menjadi negara maju, dan tidak terperangkap sebagai negara dengan middle income trap.
Jokowi menyatakan, pembangunan infrastruktur akan memberikan dampak ganda (multiplier effect) yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang luas akan menciptakan lapangan kerja. “Infrastruktur merupakan pondasi bagi Indonesia untuk mampu berkompetisi dengan negara lain. Indeks daya saing Indonesia masih berada pada posisi di tengah terhadap negara-negara lain,” kata Jokowi di sebuah diskusi bertajuk “Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur” yang digelar pada akhir 2019 lalu.
Pembangunan infrastruktur di era Jokowi diamini lebih masif jika dibandingkan era pemerintahan sebelumnya. Hal tersebut disampaikan pengamat politik, Adi Prayitno. “Pembangunan tersebut juga berdampak bagi masyarakat. Jokowi berhasil menyulap Indonesia menjadi negara yang memiliki roda perekonomian kuat berkat adanya infrastruktur yang merata. Delapan tahun menjabat sebagai presiden, pembangunan infrastruktur menjadi kunci andalan Jokowi membangun Indonesia,” ujar Adi Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/9).
Dosen UIN Syarief Hidayatullah menyatakan, pembangunan desa menjadi salah satu fokus Jokowi dalam membangun daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Wilayah Indonesia yang luas membuat Jokowi tidak hanya membangun perkotaan, melainkan juga perdesaan agar masyarakat bisa menjalani kesehariannya dengan lebih layak.
Merujuk data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sepanjang 2015-2022, Jokowi berhasil membangun Jalan Desa 316,590 km, Jembatan Desa 1.597.529 m, Air Bersih Desa 1.474.544 unit, Irigasi Desa 501.054 unit, Pasar Desa 12.297 unit, serta Posyandu 42.357 unit.
Keberpihakan Jokowi terhadap pembangunan desa menurutnya perlu diapresiasi, langkah cermat dan cepat dalam strategi pembangunan menjadikan Jokowi pemimpin ideal yang dapat memajukan bangsa.
Selain pembangunan desa, dalam periode yang sama Jokowi juga berhasil membangun 1.762,3 km jalan tol, 30 bendungan, 29 bandar udara. Hal ini menjadi pencapaian yang sangat baik dari pemerintahan Jokowi dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
Lebih jauh, Adi Prayitno menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di era Jokowi lebih masif dibandingkan era pemerintahan sebelumnya. Selain itu, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi salah satunya didasarkan pada pembangunan infrastruktur. “Salah satu backbone andalan Jokowi selama ini adalah infrastruktur. Bahkan, tingkat kepuasan tinggi terhadap Jokowi didasarkan pada pembangunan infrastruktur, dan tentunya Jokowi memang masif membangun inftrastruktur melebihi era SBY. Itu sudah jadi rahasia umum,” kata Adi.
Infrastruktur diketahui menjadi senjata utama Jokowi dalam membangun Indonesia. Menurut Adi, tidak mengherankan jika tingkat kepuasan masyarakat ke Jokowi sangat tinggi karena hasil dari pembangunan infrastruktur yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
