Home Internasional Serangan Bom Bunuh Diri Al-Shabab, 7 Tewas di Somalia

Serangan Bom Bunuh Diri Al-Shabab, 7 Tewas di Somalia

Mogadishu, Gatra.com - Serangan bom bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan Somalia, Al-Shabab menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sembilan lainnya di Mogadishu pada Minggu. 

“Seorang "teroris putus asa" dan meledakkan dirinya pada Minggu pagi di dekat barisan anggota baru yang mendaftar di pangkalan militer Nacnac di selatan ibu kota Somalia,” kata komandan militer, Abdullahi Adan kepada AFP, Minggu (25/9).

Baca Juga: Serangan Teror di Hotel Somalia Tewaskan 26 Orang

"Tujuh orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka," tambahnya.

"Saya dekat dengan lokasi ledakan, itu sangat besar dan saya bisa melihat orang tewas dan terluka," kata saksi mata, Ahme Gobe kepada AFP.
Saksi mata lainnya, Asha Omar, mengaku melihat setidaknya 10 orang segera ditolong dibawa pergi dengan ambulans.

Al-Shabab, sebuah kelompok ekstremis yang terkait dengan Al-Qaeda yang telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Somalia selama 15 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Somalia Dukung Abu Ibrahim Hashemi al-Quraishi Pimpin ISIS 

Pejuangnya menewaskan sedikitnya 19 warga sipil di Somalia tengah awal bulan ini.

Kelompok itu melakukan serangan besar di sebuah hotel di Mogadishu pada Agustus, menyebabkan 21 orang tewas dan 117 terluka setelah pengepungan selama 30 jam.

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah menghadapi persoalan bangkitnya Al-Shabab sejak pemilihannya pada Mei, dan bersumpah untuk mengobarkan "perang habis-habisan" melawan para pemberontak.

Mohamud juga harus bergulat dengan ancaman kelaparan yang disebabkan kekeringan terburuk di negara Tanduk Afrika itu dalam 40 tahun.

Baca Juga: Perang di Ukraina, Kelaparan di Somalia

Al-Shabab telah diusir dari pusat-pusat perkotaan Somalia, termasuk Mogadishu pada 2011, namun tetap bercokol di pedesaan yang luas.

Tentara AS pada hari Rabu mengatakan telah membunuh 27 milisi Al-Shabab dalam serangan udara di Somalia tengah, untuk mendukung pasukan reguler negara itu.

Presiden Joe Biden memutuskan untuk mengembalikan kehadiran militer AS di Somalia pada Mei untuk memerangi para militan, menyetujui permintaan dari Pentagon, yang menganggap sistem rotasi pendahulunya Donald Trump terlalu berisiko dan tidak efektif.

120