Home Nasional Wamenag Minta Guru Madrasah Keluar dari Zona Nyaman

Wamenag Minta Guru Madrasah Keluar dari Zona Nyaman

Pekanbaru, Gatra.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mendorong madrasah dalam mempersiapkan siswa-siswi mereka untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan guru-guru yang berani melakukan inovasi dan perubahan, demi menuju Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, Zainut pun menekankan pentingnya bagi para pengajar di madrasah untuk keluar dari zona nyaman mereka. Pasalnya, orang yang tidak keluar dari zona nyaman, akan cenderung stagnan tanpa melakukan pergerakan menuju inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Syaratnya adalah kita harus berani keluar dari zona nyaman. Karena orang kalau sudah merasa nyaman, biasanya dia akan malas melakukan perubahan-perubahan, malas berinovasi," pesan Zainut dalam acara "Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama Wakil Menteri Agama RI" di Pekanbaru, Riau, pada Sabtu (1/10).

Zainut pun mengatakan, inovasi-inovasi itu diperlukan untuk dapat berjalan beriringan dengan siswa-siswi masa kini yang cenderung dekat dengan teknologi internet. Dengan kata lain, langkah dari para pelajar yang tidak melakukan perubahan kemungkinan justru akan tertinggal dari siswa-siswi mereka.

"Anak-anak sekarang itu sudah pada melek internet. Mereka bisa lebih cepat dapat informasi daripada kita. Mereka bisa tahu lebih dulu daripada kita. Lah, kalau kita enggak melakukan perubahan-perubahan, kita pasti tertinggal," tutur Zainut dalam kesempatan yang sama.

Menurut Zainut, guru madrasah pada dasarnya harus memiliki pola pikir yang bertumbuh. Dengan pola pikir tersebut, para pengajar di madrasah pun dapat memiliki cara pandang yang selalu ingin tumbuh dan berkembang, sekaligus mencari solusi bagi setiap permasalahan yang ada selama proses pembelajaran.

"Kita berharap, ke depan, guru-guru (madrasah) kita dapat menjadi problem solver dan beradaptasi dalam setiap masalah-masalah yang akan kita hadapi di dunia pendidikan," ucap Zainut.

38