Home Hukum Tragedi Kanjuruhan, IPW Minta Kapolri Copot Kapolres Malang

Tragedi Kanjuruhan, IPW Minta Kapolri Copot Kapolres Malang

Jakarta, Gatra.com - Sepak bola Indonesia kembali berduka. 153 nyawa melayang dalam kericuhan di stadion Kanjuruhan Malang pad Sabtu (1/10).

Tragedi ini terjadi usai tuan rumah Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta sendiri yang mengumumkan tewasnya ratusan orang penonton Liga 1 itu.

“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” katanya dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10).

Baca juga: Ketua Komisi X Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas

Menanggapi hal ini, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI. Harus ada evaluasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan liga.

Menurut Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan. Aparat kepolisian membabi buta menembakkan gas air mata lantaran kekurangan personel.

Tembakan gas air mata menimbulkan kepanikan. Ribuan penonton berhamburan saling tabrak, injak, berdesakan. Banyak penonton yang pingsan akibat sulit bernafas. Terjatuh dan terinjak-injak, jadi penyebab banyaknya korban meninggal.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Sudah 153 Orang Dinyatakan Tewas, PSSI Larang Arema Main di Kandang

“Padahal, penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang. Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada Pasal 19 huruf b,” kata Sugeng dalam keterangannya, Minggu (2/10).

Oleh karena itu, Sugeng meminta Kapolri mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pertandingan itu. Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta juga diminta untuk memidanakan panitia penyelenggara pertandingan.

“Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian,” tegasnya.

Sugeng juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo harus menaruh perhatian terhadap sepak bola Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa. Pada Juni 2022 lalu juga dua orang suporter Persib Bandung meregang nyawa di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

“Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” Sugeng menegaskan.

Diketahui, jumlah korban meninggal dalam tragedi ini terus bertambah. Sebelumnya, berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta korban meninggal sebanyak 127 orang. Terakhir, dikonfirmasi oleh Komunitas Peduli Malang jumlah orang yang meninggal dunia menjadi 153 orang.

94