Home Internasional Korsel Semakin Waspada Dengan Kondisi Ekonomi

Korsel Semakin Waspada Dengan Kondisi Ekonomi

Seoul, Gatra.com - Perdagangan luarnegeri Korea Selatan kembali defisit pada September. Tercatat sudah enam bulan berturut-turut negara industri itu mengalami defisit.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi yang dikutip Korea Times, Minggu (2/10/2022), ekspor meningkat stu digit sepanjang September, namun ekspor naik dua digit. Hasilnya, neraca perdagangan bulanan negara menjadi defisit $3,77 miliar. Ini adalah pertama kalinya negara itu mencatat defisit perdagangan yang berlangsung selama lebih dari enam bulan berturut-turut sejak Mei 1997.

Baca juga: Rusia Puji Posisi Seimbang China di Ukraina, Kecam Provokasi AS di Taiwan

Pemicu defisit disebabkan melonjaknya beban impor energi. Impor minyak mentah, gas dan batu bara Korea mencapai $17,96 miliar pada September, naik 81,2 persen dari tahun sebelumnya.

"Korea tidak akan dapat mencapai tingkat peningkatan ekspor yang tinggi untuk saat ini, karena angka tersebut telah melaporkan pertumbuhan satu digit sejak Juni," kata Menteri Perdagangan Lee Chang-yang. Perlambatan ekonomi global, melonjaknya biaya impor energi dan penurunan harga semikonduktor juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekspor Korea secara keseluruhan secara negatif, menurut dia.

Baca juga: Mantan Petinggi OPM Minta Gubernur Lukas Enembe Ikuti Jejaknya, Maksudnya?

"Tetapi satu tanda positif adalah bahwa ekspor telah melaporkan pertumbuhan selama 23 bulan berturut-turut, dan angka bulanan bulan lalu merupakan rekor tertinggi dalam sejarah," katanya. Pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk membatasi impor energi dengan mengurangi permintaan dan meningkatkan efisiensi penggunaan.

Baca juga: Menko PMK Bezuk Korban Rusuh Kanjuruhan, Suyitno: Mengatasi Suporter Arema itu Mudah

Kinerja perdagangan yang masih defisit menambah kekhawatiran terhadap keadaan keuangan negara yang bergejolak yang diwakili oleh nilai tukar won-dolar yang melonjak.

121