Blora, Gatra.com - Tim Saber Pungli tidak menemukan unsur pidana dalam kasus pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap empat Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Blora. Meski begitu keempatnya tetap diberikan surat teguran keras dan disanksi meminta maaf secara terbuka kepada warga penerima manfaat.

Keempat Kades yang disangsi tersebut masing-masing Kades Keser, Kades Sumurboto, Kades Ngampon dan Kades Sumberrejo. Keempatnya diberikan surat teguran langsung yang disampaikan oleh Inspektorat Kabupaten Blora bersama tim saber pungli, Senin (4/10).

Kepala Inspektorat, Bayu Alamanda mengatakan sangsi diberikan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi tim saber pungli Kabupaten.

"Intinya kenapa harus minta maaf, karena ini merupakan rekomendasi dari tim saber pungli. Rekomendasinya diserahkan ke inspektorat dilakukan pembinaan," kata Bayu.

Bayu menyayangkan adanya kasus potongan BLT oleh sejumlah oknum. Ia meminta kejadian ini tidak terulang.

Baca juga: Kumpulkan Kades Se Blora, Ganjar Minta Oknum Penyunat BLT BBM Ditindak Tegas

"Kejadian ini viral, ramai bahkan tidak hanya Pak Gubernur saja, tapi juga di pusat. Pak Gubernur sudah bilang tidak boleh ada potongan apapun itu bentuknya. Dan saya berharap hanya 4 desa ini saja, tidak bertambah lagi," ujarnya.

Pihaknya pun meminta seluruh pihak untuk ikut mengawasi penyaluran BLT ini. Sebab penyaluran BLT diprediksi akan kembali disalurkan pada bulan depan.

"Ini nanti oktober masih ada lagi. Jadi saya minta semua sesarengan untuk mengawasi, Pak camat, Kapolsek, Koramil dan BPD juga mengawasi bersama," pintanya.

Sementara itu, Kades Sumurboto Suprapti mengakui salah telah menyunat BLT warga. Ia berdalih potongan tersebut dibagikan ke warga lain yang tidak mendapatkan bantuan.

"Saya potong Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Saya pakai untuk dibagikan ke warga yang tidak dapat. Tapi saya akui salah dan minta maaf ke warga," ucapnya.