Jakarta, Gatra.com — Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan bahwa Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar, menjadi sosok paling dipilih warga untuk menjadi Pejabat Pengganti Gubernur DKI Jakarta setelah periode kepemimpinan Anies Baswedan selesai. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, warga Jakarta menginginkan sosoknya memimpin wilayah yang saat ini menjadi episentrum politik, bisnis dan pemerintahan di Republik Indonesia.

"Bahtiar dianggap masyarakat Jakarta sebagai tokoh yang paling mungkin meredam polarisasi, dan ini bagus karena akan berdampak pada kepercayaan publik atas penunjukan Pj Gubernur," ujar Dedi saat konferensi pers pembacaan hasil survei IPO berdasarkan rilis yang diterima, Rabu (5/10).

Nama Bahtiar dipilih oleh 37% dari total responden. Selanjutnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali menempati posisi selanjutnya dengan 24%. Kepala Sekretariat Kepresidenan, Heru Budi menempati posisi terendah dengan 8%. Sementara, 31% responden lainnya mengaku tidak tahu siapa sosok yang paling tepat.

"Masyarakat berharap pada Bahtiar setidaknya karena tiga faktor, ia dinilai mapan dan punya kapasitas dalam hal birokrasi, tidak memiliki latar belakang politis, memiliki integritas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)," ucapnya.

Menurut Dedi, posisi Bahtiar yang saat ini tercatat sebagai ASN di Kemendagri, menjadikan ia dinilai publik sebagai sosok yang paling netral di antara dua calon Pejabat Gubernur Jakarta lainnya. Ini membuat dirinya terbebas dari intervensi dan kepentingan politik. Secara umum, ia merupakan sosok yang netral dan bebas persepsi. Ia tidak bisa dikatakan sebagai "orangnya" Anies Baswedan maupun Joko Widodo.

Hasil survei juga menunjukkan mengenai harapan sosok yang akan menjadi pengganti Gubernur DKI Jakarta. 34% responden menilai sosok yang tepat adalah sosok yang ramah dan merakyat, 27% menilai pejabat pengganti harus netral dari kepentingan politik, serta 11% lainnya menilai bahwa pejabat pengganti harus netral dari polarisasi politik masa lalu. Dari harapan itu, 36% melihat karakteristik tersebut ada di dalam diri Bahtiar.

Survei ini dilakukan di DKI Jakarta secara hybrid (melalui kuesioner digital dan sambungan telepon) dengan jumlah responden 400 orang melalui sambungan telepon, dan 1.000 orang melalu kuesioner digital. Hasilnya, survei ini memiliki margin error sebesar 2,90% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Jika Bachtiar sosok paling tepat menggantikan Anies, Anies paling pas menggantikan siapa?