Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto mengungkapkan beberapa hari yang lalu PSSI telah bekerja sama dengan Kepolisian untuk membuat draf mengenai bagaimana standar keamanan dan penanganan pertandingan. Hal tersebut dibahas imbas dari tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan kemarin. 

"Hari Selasa kami diundang bertemu dengan Polri untuk membuat drafting terkait standard penanganan sebuah pertandingan," ujar Iwan Budianto saat ditemui awak media di Gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Kamis (6/10).

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merencanakan pertemuan dengan PSSI untuk membahas standar kesehatan yang lebih baik pada Stadion sepak bola.

"Kita juga diundang Kemenkes terkait standar kesehatan dari sebuah pertandingan. Apabila terdapat pertandingan perlu dibuat mini ICU. Kemenkes juga meminta untuk dikeluarkan penerbitan izin yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Agar semacam hal ini tidak terulang lagi," lanjutnya.

Iwan menganggap jika tragedi Kanjuruhan ini terdapat sisi yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk kedepannya.

"Kita bersedih atas kejadian ini, tapi kita jadi bersyukur bahwa dengan kejadian ini terbuka ruang untuk kita mengawinkan aturan yang ada di Republik ini," katanya.

Iwan tidak ingin memikirkan persoalan hukum siapa tersangka atau yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan tersebut. Menurutnya, itu adalh tugas kepolisian dan dirinya ingin berfokus pada perubahan ke arah yang lebih baik.

"Kita tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi ini kita menjadi pijakan kita untuk membuat sebuah peraturan yang disepakati bersama antara keamanan dan panitia pelaksana," pungkasnya.