Home Sumbagsel Karet dan Sawit, Penopang Perekonomian Warga di Muba

Karet dan Sawit, Penopang Perekonomian Warga di Muba

Sekayu, Gatra.com - Sektor perkebunan seperti karet dan sawit kini menjadi penopang perekonomian warga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). Karena itu, pemerintah kabupaten setempat terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa.

“Kita terus aktif menggerakkan laju ekonomi pada sektor perkebunan yang jadi penopang ekonomi warga Muba, yakni karet dan sawit,” ujar Pj Bupati Muba, H Apriyadi saat menerima perwakilan kepala desa dan ketua Koperasi Unit Desa (KUD), Kamis (6/10).

Menurutnya, sejauh ini di wilayahnya ada sebanyak 17 ribu hektare (Ha) kebun yang tertanam program replanting kelapa sawit. Dari jumlah itu, tujuh ribu Ha kebun kelapa sawit milik petani rakyat sudah menghasilkan. Rata-rata petani sawit yang tergabung dalam KUD peserta peremajaan sawit masa tanam 2017 sudah 'bergaji' Rp4 juta per bulan.

Sukses pelaksanaan replanting sawit di Bumi Serasan Sekate ini menarik minat sejumlah petani untuk ikut program peremajaan dengan membentuk KUD. Dia meyakini jika semua KUD di Muba sudah rampung mewujudkan replanting dengan benar maka langkah berikutnya yakni pendirian pabrik sawit swadaya bisa terwujud.

Baca jugaBKPM Dukung Investasi Sawit di Musi Banyuasin

Pendirian pabrik juga bisa dikembangkan menjadi sumber energi baru terbarukan sesuai kebijakan Pemerintah Pusat untuk menekan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berbahan fosil. Karena itu, pihaknya mendorong petani sawit rakyat agar mengikuti program replanting untuk yang sudah berusia diatas 25 tahun.

“Kelapa sawit ini akan menjadi sektor perkebunan yang sangat menjanjikan ke depannya. Sebab itu kualitas kelapa sawit petani rakyat kita harus bagus dan berkualitas. Syaratnya harus dilakukan peremajaan, dengan pola yang baik dan benar sesuai skema pemerintah,” katanya.

Dikatakannya, dengan persiapan-persiapan tersebut tentu Kabupaten Muba sangat strategis untuk mendirikan pabrik kelapa sawit yang dikelola langsung petani sawit mandiri bersama KUD dan warga setempat.

Sedangkan pada komoditi karet, lanjutnya, Kabupaten Muba paling banyak membentuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Tercatat, ada sebanyak 122 UPPB sesuai data Dinas Perkebunan Muba hingga Oktober 2022.

“Tahun ini ada 14 gedung dan 9 pelataran UPPB kita bangun. Hingga 2022 ini sudah 50 gedung dan 20 pelataran UPPB yang diserahkan kepada para petani karet. Tentu masih banyak yang harus kita buat bagi petani. Apalagi pertumbuhan UPPB di Muba juga sangat bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir, mengatakan pemerintah kabupaten setempat saat ini mendukung penuh kemajuan 122 UPPB yang ada di 15 kecamatan.

“Pj Bupati terus mendorong dan membela petani baik sawit maupun karet dan lainnya. Khusus sawit malah sudah mengarah pada industri hilir. Begitupun untuk karet. Sejumlah UPPB dibantu mesin sentrifuse untuk mengolah bokar menjadi latek pekat. Bupati baru-baru ini meneken kerjasama untuk memperluas pasar latek pekat,” ujarnya.

Dijelaskannya, di hulu pihaknya terus memperkuat kelembagaan. Dari 122 UPPB sudah 50 lebih dibangunkan gedung dan pelataran. Produksi karet yang dihasilkan menurutnya kini sudah menyentuh 5000 ton per bulan.

“Pak Bupati komitmen akan terus membangun hingga tahun ke depan bagi UPPB yang syaratnya terpenuhi sesuai kemampuan anggaran kita. Salah satu syarat mendapatkan bantuan gedung, tanah harus atas nama UPPB. Untuk memastikan lokasi, juga menampilkan titik koordinat lahan atau bangunan,” ujarnya.

Ketua UPPB Muba, Akhip mengapresiasi kepedulian Pemkab Muba. Pihaknya pun senang sebab gedung dan pelataran lelang UPPB memang vital bagi keberlangsungan petani karet.

“Gedung dan lapak lelang sangat bermanfaat untuk kegiatan pengumpulan BOKAR dan proses administrasi timbang dan pembayaran hasil timbang petani. Ke depan semoga semua UPPB sudah punya gedung dan lapak lelang. Di luar persoalan fisik ini ada yang lebih penting yakni dukungan pemerintah yang kami rasakan sampai sekarang,” katanya.

142