Home Nasional P20: Kesetaraan Gender, Puan Tegaskan Pentingnya Akses Pendidikan bagi Perempuan

P20: Kesetaraan Gender, Puan Tegaskan Pentingnya Akses Pendidikan bagi Perempuan

Jakarta, Gatra.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan pentingnya pendidikan bagi perempuan demi menunjang kesetaraan gender.

Dalam sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) hari ini, Jumat (7/10). Puan memimpin diskusi sesi keempat P20 tentang ‘Inklusi Sosial, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan'.

Selain sesi hari ini, Puan juga memimpin sidang di hari pertama kemarin dan tiga sesi sidang lainnya.

Kesetaraan gender (gender equality) dan pemberdayaan perempuan (women empowerment) serta partisipasi pemuda sebagai bentuk dari inklusi sosial menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam P20.

“Upaya ini harus tercermin dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam struktur sosial, politik dan ekonomi masyarakat,” kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Puan menyebutkan tantangan global dan konflik geopolitik telah memundurkan berbagai kemajuan dalam bidang kesetaraan gender.

Menurut Puan, banyak perempuan yang terhalang dari partisipasi politik, akses ekonomi dan pendidikan, hingga jaminan keamanan dan kesehatan.

“Karenanya, peran penting perempuan sebagai ‘agen perubahan’ di bidang ekonomi, sosial dan budaya perlu terus diupayakan,” tandasnya.

Puan berpendapat bahwa pendidikan adalah pintu utama peningkatan literasi, keterampilan dan keahlian partisipasi politik dan kesadaran terhadap kesehatan kaum perempuan.

“Di samping itu, salah satu hal paling utama adalah kepemimpinan dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan yang perlu terus didorong,” ungkapnya.

Berdasarkan Indeks Kesetaraan Gender PBB yang menunjukkan bahwa pada tahun 2021, 95 persen perempuan telah menempuh pendidikan sekunder dan 57,7 persen perempuan merambah ke pasar tenaga kerja.

Namun hanya 39,7 persen perempuan yang menduduki kursi dalam parlemen.

“Partisipasi politik perempuan tentu sangat penting dalam pelindungan perempuan dari diskriminasi dan kekerasan, termasuk penyelundupan dan perdagangan orang,” imbuhnya Puan.

“Selain sektor prioritas tersebut, perempuan juga merupakan bagian integral dari pemberdayaan komunitas yang efektif dan berkelanjutan,” tutupnya.

Di sesi keempat sidang P20, pimpinan parlemen Afrika Selatan Nosiviwe Noluthando Mapisa, pimpinan parlemen Australia Susan Lines, dan pimpinan Uni Emirat Arab Saqr Saeed Ghobash dipilih sebagai pembacara.

Perwakilan organisasi internasional juga mendapat kesempatan memberi pandangan, yakni Director of the ILO Country Office for Indonesia and Timor Leste Michiko Miyamoto dan Representative and Liaison to ASEAN UN Women Indonesia Jamshed M. Kazi.

103