Home Pendidikan Pelopor Kebangkitan Pendidikan Gunungkidul, Raih Penghargaan Kemenpora

Pelopor Kebangkitan Pendidikan Gunungkidul, Raih Penghargaan Kemenpora

Gunungkidul, Gatra.com – Sepuluh tahun fokus pada program literasi dan pendidikan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Joko Susilo (29) melalui komunitas ‘Gunungkidul Menginspirasi’ dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor terbaik 2022 bidang pendidikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Penobatan Joko sebagai Pemuda Pelopor diberikan pada Jumat (7/10) tadi malam di Jakarta.

Joko menjelaskan pemilihan Pemuda Pelopor merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan pemerintah Indonesia melalui Kemenpora terhadap para pemuda Indonesia atas prestasi dan kontribusinya untuk kemajuan masyarakat di lima bidang utama.

“Yakni Pendidikan, Sosial Budaya Keagamaan, Inovasi Teknologi Tepat Guna, Pangan Pertanian, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam,” kata Joko kepada Gatra.com, Sabtu (08/10).

Lulusan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik itu bersaing dengan 60 pemuda lainnya, juga melewati berbagai proses seleksi seperti administrasi, kunjungan lapangan, presentasi, dan karantina.

 

Melalui Gunungkidul Menginspirasi yang didirikan sejak 2012 silam, Joko menghadirkan keterlibatan sosial kaum muda pelajar dalam kerja pendidikan alternatif, kolektif, dan pengembangan kapasitas kepemimpinan pemuda di pedesaan Gunungkidul.

Mengusung jargon ‘Bakti Untuk Handayani’, Gunungkidul Menginspirasi berhasil mengubah pola pikir kalangan pemuda: bahwa tak ada peradaban tanpa pendidikan dan kaum muda adalah masa depan.

“Dalam proses sosial pendidikan, kami ingin semua pemuda Gunungkidul terlibat dan menjadi kaum terdidik, yang memanusiakan manusia serta pendidikan untuk semua,” kata Joko.

Bersama 450 relawan lainnya, Joko telah melaksanakan program sosio-pendidikan dan kapasitas kepemudaan dengan menjangkau 4000 pelajar dan pemuda dari lebih dari 100 sekolah yang ada di 18 kepanewon kecamatan.

Bersama mitra-mitranya, Gunungkidul Menginspirasi turut menghadirkan 32 pojok baca dan klub belajar di pelosok-pelosok desa, yang didukung dengan program bagi Buku Untuk Gunungkidul.

Selain itu, melalui program-program lain seperti Edu Expo, StudenTalk, Jagongan Muda, Desa Binaan Nyantrik atau Srawung Empu, Mentoring atau Coaching Sebaya, konten edukasi informasi sosial media, dan program-program Gugur Gunung, Gunungkidul Menginspirasi menginginkan pemuda Gunungkidul bisa meneruskan kuliah dengan berbagai informasi beasiswa yang diberikan.

“Selama ini minat para siswa-siswi di Gunungkidul melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih minim. Faktor ekonomi, sosial-lingkungan, motivasi diri dan pernikahan dini menjadi sebab utama,” kata Joko.

Joko meyakini pendidikan adalah kunci utama dalam penyelesaian masalah di Gunungkidul. Selama ini, kata dia, Gunungkidul merupakan daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di DIY, khususnya rata-rata sekolah dan tingkat literasi.

“Kesenjangan serta keterbatasan pada pendidikan dan pengembangan diri bagi kaum marjinal maupun pemuda perdesaan Gunungkidul masing sangat tinggi,” papar Joko.

Diharapkan kehadiran Gunungkidul Menginspirasi dapat menambah semangat pemuda untuk ikut kontribusi dalam penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di Gunungkidul.

“Melalui penghargaan ini, para Pemuda Pelopor juga diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi pemuda lainnya untuk memberikan dampak dan kebermanfaatan sosial bagi lingkungan sekitar,” ujar Joko.

459