Home Internasional Jerman Selidiki Sabotase Kereta Api di Tengah Ketegangan Rusia

Jerman Selidiki Sabotase Kereta Api di Tengah Ketegangan Rusia

Frankfurt, Gatra.com - Polisi Jerman pada Minggu (9/10) melakukan penyelidikan terkait tindakan "sabotase" pada infrastruktur kereta api dan menuding beberapa pejabat Rusia terlibat pasca ledakan pipa Nord Stream.

AFP, Minggu (9/10), melaporkan kabel komunikasi penting terputus di dua lokasi pada hari Sabtu. Kejadian itu memaksa layanan kereta api di wilayah utara dihentikan selama tiga jam, sehingga menyebabkan kekacauan perjalanan bagi ribuan penumpang.

Operator kereta api Deutsche Bahn menyebut terjadi gangguan perjalanan akibat "sabotase". Menteri Transportasi Volker Wissing berbicara mengenai tindakan yang sengaja ditargetkan.

Baca Juga: Penyelidik Rusia Investigasi Ledakan Jembatan Krimea

Harian terlaris Jerman, Bild, mengutip dokumen internal dari Kantor Polisi Kriminal Federal (BKA) yang mengatakan, dalam analisis awal insiden itu, bahwa tindakan "sabotase” yang diperintahkan oleh negara.

Dokumen itu menunjuk ke lokasi yang terpisah jauh, di mana kabel-kabel terputus, di Herne di negara bagian Rhine-Westphalia Utara dan di Berlin di timur, sekitar 540 km jauhnya.

BKA juga mencatat bahwa insiden itu terjadi tidak lama setelah ledakan pipa gas Nord Stream 1 dan 2 antara Jerman dan Rusia, di bawah laut bulan lalu.

Terjadi kesengajaan perusakan pipa meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat, yang memang sudah memuncak selama perang Ukraina. Moskow membantah terlibat dalam ledakan itu.

Baca Juga: Dinas Rahasia Rusia Memata-matai Pelatihan Tentara Ukraina di Jerman

Anggota parlemen Partai Hijau dan ketua komite urusan Eropa parlemen Jerman, Anton Hofreiter mengatakan Rusia bisa jadi berada di balik gangguan kereta api tersebut.

"Untuk melakukan ini, Anda harus memiliki pengetahuan yang sangat tepat tentang sistem radio kereta api. Pertanyaannya adalah apakah kita menghadapi sabotase oleh kekuatan asing," kata Hofreiter kepada kelompok surat kabar Funke.

Mengingat bahwa kebocoran Nord Stream mengarah ke Kremlin.  "Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Rusia juga bisa berada di balik serangan terhadap layanan kereta api," katanya.

"Mungkin keduanya adalah sasaran peringatan karena kami mendukung Ukraina," tambahnya.

Polisi mengatakan penyelidikan atas insiden hari Sabtu itu masih terbuka lebar dan mereka belum secara terbuka menyebutkan siapa tersangka. 

Menurut media lokal, pihak berwenang juga sedang menyelidiki apakah kejadian dilakukan ekstremis sayap kiri.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang kerentanan infrastruktur penting Jerman, Hofreiter menyerukan dana €20 miliar (US$19 miliar) diinvestasikan di tahun-tahun mendatang,  untuk meningkatkan keamanan, termasuk keamanan dunia maya.

Seorang pejabat senior militer Jerman memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut mungkin saja dapat terjadi.

Baca Juga: Bikin Was-was, Rusia Padamkan Suplai Gas ke Jerman

"Setiap pembangkit listrik, setiap pipa transportasi energi adalah target potensial," kata Mayor Jenderal Carsten Breuer kepada Bild,.

Partai CDU, oposisi konservatif Jerman juga menyerukan pemantauan lebih dekat terhadap infrastruktur utama.

"Kita harus memikirkan kembali arsitektur keamanan Jerman dan Uni Eropa," kata anggota parlemen senior CDU Thorsten Frei kepada grup media RND. 

"Zaman modern perang hibrida mengharuskan kita untuk beradaptasi," katanya.

Otoritas Jerman melaklukan investigasi dugaan sabotase setelah kekacauan kereta api di utara Jerman. 

165