Home Nasional Menag Buka Kompetisi Sains Madrasah

Menag Buka Kompetisi Sains Madrasah

Jakarta, Gatra.com - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) resmi dibuka oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, di Taman Mini, Senin (10/10). Pada acara pembukaan kali ini, inovasi robot Artificial Intelligence dari Artificial Intelligence Center Indonesia turut ditampilkan.

"Terus terang saya kaget saat masuk disambut robot, baru datang disalami robot. Untuk menjawab tantangan global, apa yang dikerjakan manusia bisa digantikan robot. Yang bikin robot nanti anak-anak Madrasah, jangan khawatir," ujarnya dalam acara pembukaan KSM, Senin (10/10).

Olimpaide sains versi Kementerian Agama ini akan diikuti total 446 siswa dari seluruh provinsi di Indonesia. Digelar selama 4 hari hingga 14 Oktober nanti, terdapat 3 lomba utama yaitu Kompetisi Sains Madrasah, Madrasah Young Researchers Supercamp dan Science Expo. Di dalamnya, ada 10 mata lomba, yaitu Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, IPS Terpadu Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi. Tahun ini, KSM digelar terpadu di Asrama Haji Pondok Gede, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Yaqut mengaku bangga bahwa kompetisi sains nasional dapat digelar oleh Kemenag, yang kali ini merupakan event ke-11. Ini menjadi bukti bahwa anak madrasah telah berevolusi dari institusi tradisional menjadi sekolah berciri khas Islam yang handal pula dalam ilmu dan tekonologi.

"Madrasah bukan hanya alternatif belajar tapi jadi destinasi anak-anak belajar. Hari ini bukti pembelajaran anak di madrasah," katanya.

Sosok yang akrab disapa Gus Men ini juga menyinggung prestasi yang diukir anak madrasah dari tahun ke tahun semakin moncer saja. Menurutnya, madrasah memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan sekolah lain, yang bisa dilihat dari prestasi yang diukir.

"Agustus lalu, pada hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dua madrasah nangkring di lima besar rata-rata tertinggi UTBK 2022, yaitu MAN Insan Cendekia Serpong dan MAN Insan Cendekia Pekalongan," jelasnya.

Menurutnya, prestasi anak madrasah saat ini bukan hanya muncul dari madrasah perkotaan saja, tetapi juga yang jauh dari ibu kota kabupaten atau provinsi.

"Maka negara harus hadir dalam menyalakan iklim kompetisi yang kuat dan sportif. Kompetisi Sains Madrasah, bukan semata sebuah ajang untuk berkompetisi, tapi juga berkolaborasi untuk bersama-sama membangun negeri," katanya.

 

49