Home Hukum Polri Sayangkan 8 Pintu Darurat Stadion Kanjuruhan Tidak Difungsikan

Polri Sayangkan 8 Pintu Darurat Stadion Kanjuruhan Tidak Difungsikan

Jakarta, Gatra.com- Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyoroti pintu darurat di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang tak seluruhnya berfungsi. Dedi mengatakan pintu darurat di Kanjuruhan seharusnya bisa dibuka sehingga tak makan korban jiwa.

"Dari 8 pintu emergency itu seharusnya kan bisa difungsikan, kalau itu bisa difungsikan maka jatuhnya korban bisa diminimalisir. Tapi ketika kejadian itu fungsi dari emergency exit-nya itu tidak difungsikan dengan baik, tidak bisa dibuka itu yang kita tidak harapan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam Konferensi Pers di Gedung Humas Mabes Polri, Senin (10/10).

Dedi mengatakan perlu dilakukan audit secara total dan memastikan kondisi stadion sesuai dengan regulasi sebelum pertandingan dimulai. Termasuk pintu keluar stadion dijaga oleh steward.

"Semua pintu harus dalam keadaan tidak boleh dikunci, apabila difungsikan harus mampu semaksimal mungkin keluar dalam keadaan selamat," ucapnya.

Dedi mengatakan, dalam aturan yang berlaku, standar evakuasi penonton di stadion maksimal 10 menit. Dia mengatakan tidak berfungsinya pintu dararut menyebabkan fatalitas seperti Tragedi Kanjuruhan.

"Batas waktunya keluar tidak lebih dari 10 menit, kalau misalnya lebih dari 10 menit, pintu darurat itu tidak bisa difungsikan dengan baik akan terjadi fatalitas seperti halnya yang terjadi di Kanjuruhan," kata Dedi.

Sebelumnya, Dedi menyampaikan penyebab kematian ratusan korban Tragedi Kanjuruhan karena kondisi kurang oksigen. Dedi menjelaskan kondisi kekurangan oksigen bukan karena gas air mata.

"Nanti silakan konfirmasi ke Direktur RS Saiful Anwar. Kebetulan pada saat Senin (3/10) yang lalu saya kan langsung berkunjung ke RS Saiful anwar bersama Pak Wagub (Emil Dardak), kemudian ada Kapolda (Irjen Nico Afinta), kemudian ada beberapa pejabat," kata Dedi.

Dedi mendengar penjelasan sejumlah dokter spesialis yang menangani korban-korban Tragedi Kanjuruhan. Dedi menyampaikan analisis para dokter menyebut para penonton kekurangan oksigen karena berdesak-desakan saat hendak keluar dari stadion, kemudian terinjak-injak hingga bertumpuk.

"Dari penjelasan para ahli, spesialis yang menangani korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit hati, dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satu pun yang menyebutkan penyebab kematian adalah gas air mata," tegas Dedi.

"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Terjadi berdesak-desakan, kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada Pintu 13, 11, 14, 3 (Stadion Kanjuruhan)," paparnya.

85