Home Kesehatan Menkes Sebut Jumlah Alat Deteksi Kanker Payudara Masih Minim di Indonesia

Menkes Sebut Jumlah Alat Deteksi Kanker Payudara Masih Minim di Indonesia

Jakarta, Gatra.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah ketersediaan mammogram atau alat deteksi kanker payudara di Indonesia masih minim. Padahal, mammogram merupakan alat pengujian yang disarankan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

“Karena memang saya baru tahu, dari tiga ribu rumah sakit, yang punya alat mammogram di Indonesia Cuma dua ratus. Jadi banyak sekali breast cancer (kanker payudara) tidak bisa terdeteksi dini,” ucap Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah video yang diunggah ke kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (10/10).

Oleh karena itu, Budi pun menegaskan langkah pemerintah untuk melengkapi seluruh rumah sakit tingkat Provinsi dengan mammogram. Budi mengatakan, hal tersebut merupakan komitmen Kementerian Kesehatan hingga 2024 mendatang.

Menurut Budi, deteksi terhadap penyakit kanker akan lebih baik jika dilakukan sejak dini. Pasalnya, deteksi kanker pasca memasuki stadium-stadium akhir merupakan sebuah langkah yang terlambat.

“Kanker itu lebih baik dideteksi sejak dini. Jangan ketahuannya (kalau) sudah stadium 3, stadium 4, itu sudah terlambat. Jadi harus dideteksinya lebih dini,” ujar Budi.

Meski begitu, Budi juga memberikan alternatif lain untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, dengan metode yang lebih mudah untuk dilakukan tanpa perlu mammogram. Metode tersebut adalah metode Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS).

Untuk diketahui, kedua metode tersebut dilakukan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin, agar dapat secepatnya ditindaklanjuti. Kedua metode itu pun diimbau untuk dilakukan secara berkala, setiap bulannya pada hari ke-7 hingga ke-10 terhitung dari hari pertama haid atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.

Dengan melakukan SADARI dan SADANIS secara berkala, kecenderuangn kanker payudara dapat ditemukan pada stadium dini. Seiring dengan itu, angka harapan hidup pada penderitanya pun dapat meningkat.

Di samping itu, Budi juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat. Dengan demikian, masyarakat juga akan terhindar dari kanker payudara.

“Tapi jangan lupa, yang paling penting (itu) hidup sehat, agar tidak terkena kanker payudara. Rajin olahraga, agar sehat,” tegas Budi.

110