Home Ekonomi Ini Dia Perbedaan Obligasi dan Deposito, Mana yang Anda Pilih?

Ini Dia Perbedaan Obligasi dan Deposito, Mana yang Anda Pilih?

Jakarta, Gatra.com - Instrumen investasi seperti obligasi pemerintah dan deposito banyak dipertimbangkan oleh calon investor yang ingin terjun di dunia bisnis. Hal tersebut tentunya membutuhkan waktu dan informasi penting untuk bisa memutuskan pertimbangan yang dimiliki.

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang yang ada, tentunya perlu memahami ulasan berikut secara lengkap dan jelas. Sehingga Anda bisa mengetahui instrumen investasi yang aman dan tidak sulit untuk dijalankan.

Dari berbagai macam jenis investasi, mulai dari deposito, obligasi, saham, Reksadana, emas, pastinya terdapat investasi yang cukup mudah untuk dijalani. Seperti halnya investasi obligasi dan deposito yang tergolong aman, risiko cukup rendah dan tidak sesulit jenis instrumen investasi lainnya.

Pengertian dari Investasi Deposito

Deposito merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang berbentuk produk bank dan sejenis dengan tabungan. Namun, dana investasi yang Anda gunakan dalam investasi ini tidak dapat dicairkan sebelum tidak pada saat jatuh tempo, terutama bagi investor yang memilih instrumen investasi deposito berjangka.

Pengertian dari Investasi Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah investasi yang berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh suatu instansi pemerintahan. Surat utang tersebut biasanya berisi pernyataannya hutang sekaligus kewajiban yang perlu diberikan oleh penerbit obligasi pada pemegang obligasi.

Biasanya, kewajiban tersebut berkaitan dengan besar kupon atau imbal hasil yang akan diberikan oleh pihak penerbit obligasi. Selain itu, dalam surat utang obligasi juga terdapat janji dari penerbit obligasi untuk membayar kembali pokok utang yang telah diberikan oleh pemegang obligasi pada saat masa jatuh tempo.

Perbedaan Antara Investasi Obligasi dan Deposito

Ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui terkait investasi obligasi dan deposito. Berikut ini beberapa perbedaan yang dimiliki oleh instrumen investasi obligasi pemerintah dan deposito.

1. Tempat Pemasaran Investasi

Perbedaan pertama yang perlu Anda ketahui yaitu terkait tempat pemasaran instrumen investasi. Beberapa instrumen investasi dipasarkan di pasar modal seperti pasar primer maupun pasar sekunder.

Jika Anda memilih instrumen obligasi untuk investasi, maka cara membeli obligasi pemerintah yaitu melalui pasar sekunder. Hampir seluruh obligasi diperjualbelikan di pasar sekunder, kecuali obligasi ritel SBR dan ST yang diperdagangkan di pasar primer.

Pemasaran obligasi di pasar sekunder membuat instrumen investasi yang satu ini mengalami naik turun sesuai dengan mekanisme pasar. Oleh karena itu, terdapat istilah seperti at par value, under par value, dan over par value.

Naik turun obligasi juga bisa dijadikan sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan oleh para pemegang obligasi yang bisa diperjualbelikan sebelum tiba masa jatuh tempo. Sehingga investor bisa mendapatkan capital gain saat melakukan penjualan obligasi di harga yang lebih tinggi daripada harga beli.

Sedangkan tempat pemasaran instrumen investasi deposito tidak melalui pasar modal seperti obligasi di pasar sekunder. Sehingga mekanisme jual beli deposito berbeda dari obligasi yang melalui pasar sekunder.

2. Jumlah Minimal Dana Investasi

Setelah mengetahui tempat pemasaran instrumen investasi obligasi dan deposito, Anda juga perlu mengetahui perbedaan jumlah minimal investasi yang biasanya diberlakukan. Sehingga Anda bisa menentukan ataupun mempersiapkan dana investasi setelah mengetahui jumlah minimal investasi suatu instrumen.

Pada umumnya, obligasi memiliki beberapa pilihan jumlah minimal investasi. Hal tersebut disesuaikan dengan jenis obligasi yang akan investor pilih, baik jenis obligasi ritel jangka pendek maupun obligasi ritel jangka panjang.

Obligasi ritel jangka pendek memiliki jumlah minimal investasi yang lebih kecil daripada investasi deposito. Namun, obligasi ritel jangka panjang memiliki jumlah minimal investasi yang lebih besar dari investasi deposito.

Jumlah minimal investasi obligasi ritel jangka pendek sekitar Rp1 juta, sedangkan obligasi ritel jangka panjang memiliki minimal investasi antara puluhan hingga ratusan juta rupiah. Hal tersebut tentunya berbeda dengan jumlah minimal investasi deposito yang berkisar pada Rp10 juta.

3. Penerbit Investasi

Perbedaan lainnya yang juga perlu Anda ketahui yaitu terkait pihak penerbit investasi. Instrumen investasi obligasi dan deposito memiliki pihak penerbit investasi yang berbeda-beda antara satu dan lainnya.

Deposito merupakan produk investasi yang dikeluarkan oleh pihak perbankan seperti bank. Sedangkan investasi obligasi merupakan produk investasi yang dikeluarkan oleh suatu instansi maupun pemerintah.

Bagi investor yang ingin berinvestasi menggunakan instrumen investasi deposito bisa langsung melakukan pembelian produk di bank. Biasanya deposito berjangka merupakan jenis deposito yang banyak dipilih karena bisa dijalankan dalam jangka panjang.

Penerbit investasi obligasi yang berasal dari suatu instansi ataupun pemerintah membuat Anda perlu menerapkan cara membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder. Walaupun demikian, pihak instansi ataupun pemerintah akan bekerjasama dengan agen penjualan atau bank untuk memproses penjualan surat utang yang diterbitkan.

4. Penjamin Investasi

Obligasi dan deposito memiliki jaminan yang sama-sama berasal dari pemerintah. Walaupun jaminan yang dimiliki sama-sama berasal dari pemerintah, namun penjamin obligasi dan deposito tergolong berbeda.

Obligasi di jamin oleh pemerintah sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Undang-undang tersebut menjamin jika penerbit obligasi harus melakukan kewajibannya untuk memberikan kupon atau imbal hasil dan membayar pokok pinjaman setelah masa jatuh tempo tiba.

Sedangkan deposito dijamin pemerintah oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang membuat investasi deposito lebih aman dengan risiko yang rendah. Pembayaran dana pokok dan bunga dalam investasi deposito biasanya berasal dari APBN.

5. Jumlah Pajak dan Bunga

Perbedaan lainnya yang dimiliki oleh investasi obligasi dan deposito yaitu terkait jumlah pajak dan bunga. Biasanya, besaran bunga dari investasi deposito tergantung dari kebijakan bank dan suku bunga dari BI (Bank Indonesia).

Beberapa waktu belakangan, bunga deposito berkisar antara 5 sampai dengan 6 persen untuk pertahun. Namun, bank dengan jenis BPR biasanya menjanjikan bunga yang lebih besar daripada bank konvensional biasa. Sehingga banyak investor yang memilih deposito dari bank jenis BPR.

Sedangkan besar bunga dari investasi obligasi berkisar dari 5 sampai 12 persen. Tidak hanya itu, pajak obligasi tergolong lebih kecil yaitu sekitar 15%. Hal itu berbeda dengan pajak deposito yang bisa mencapai jumlah 20%.

Keunggulan Investasi Obligasi Pemerintah di Aplikasi digibank by DBS

Setelah mengetahui beberapa informasi terkait perbedaan antara investasi obligasi dan deposito, Anda juga perlu mengetahui rekomendasi aplikasi investasi yang banyak digunakan. Berikut ini keunggulan Aplikasi digibank by DBS untuk investasi obligasi yang lebih mudah dan aman.

1. Jumlah Minimal Pembelian Mulai dari Rp 1 Juta

Keuntungan pertama yang bisa Anda dapatkan dengan berinvestasi obligasi di Aplikasi digibank by DBS yaitu melakukan pembelian produk obligasi dengan harga yang terjangkau. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengkhawatirkan seberapa besar modal awal untuk investasi.

Anda bisa melakukan pembelian obligasi kapanpun sesuai keinginan dan kebutuhan dengan bujet yang ada. Modal yang perlu dipersiapkan untuk membeli obligasi Rupiah yaitu mulai dari Rp 1 Juta. Sedangkan modal yang perlu dipersiapkan untuk membeli obligasi US Dollar membutuhkan modal mulai dari $1000.

Namun walaupun demikian, investasi obligasi yang dilakukan di Aplikasi digibank by DBS tergolong aman dan terpercaya. Sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk mengalokasikan modal atau bujet yang ada untuk membeli aset investasi berupa surat utang obligasi.

Tidak hanya itu, jumlah minimal pembelian aset obligasi yang sangat terjangkau membuat siapapun bebas melakukan investasi. Karena dengan harga yang sangat terjangkau, Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan investasi yang sangat menggiurkan.

2. Kupon (Imbal Hasil) dengan Presentase yang Menjanjikan

Selainnya, keuntungan lain yang juga bisa Anda dapatkan dari investasi obligasi di Aplikasi digibank by DBS yaitu bisa mendapatkan kupon (imbal hasil) dengan presentase yang menjanjikan. Karena setiap investor terutama akan lebih mudah tertarik untuk melakukan investasi setelah mengetahui presentase kupon yang akan didapatkan.

Hal tersebut juga berlaku jika Anda melakukan pembelian aset obligasi di Aplikasi digibank by DBS. Karena kupon atau imbal hasil yang akan diberikansecara berkala oleh penerbit obligasi pada pemegang obligasi memiliki presentase tetap.

Presentase kupon dari investasi aset obligasi mencapai angka sebesar 5,95% p.a. Sehingga dari angka tersebut, Anda bisa mengalokasikan dananya untuk keperluan atau kebutuhan yang ada.

3. Mendapatkan Keuntungan Setiap Bulannya

Kemudian, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan lain dari investasi obligasi setiap bulannya. Keuntungan berkala inilah yang membuat sebagian besar investor tertarik untuk membeli aset obligasi di Aplikasi digibank by DBS.

Tidak hanya itu, beberapa investor juga mengandalkan keuntungan yang diberikan setiap bulannya oleh penerbit obligasi sebagai pendapatan tetap. Sehingga kebutuhan yang ada bisa terpenuhi dengan baik selama pendapatan tersebut terus diberikan.

Selain itu, beberapa investor seperti pebisnis menganggap jika keuntungan tersebut sebagai penghasilan tambahan. Bahkan, beberapa pebisnis menggunakan aset investasi obligasi sebagai alokasi dari uang dingin yang dimilikinya.

4. Melakukan Registrasi dan Transaksi via Aplikasi

Keunggulan lainnya yang menjadikan investasi obligasi di Aplikasi digibank by DBS menarik di kalangan masyarakat yaitu dapat diakses melalui via aplikasi. Sehingga siapapun yang ingin berinvestasi namun memiliki keterbatasan waktu tentunya merasa sangat dimudahkan dengan adanya aplikasi yang mendukung semua keperluan investor.

Anda bisa melakukan registrasi melalui Aplikasi digibank by DBS jika belum memiliki nomor SID untuk investasi. SID (Single Investor Identification) biasanya diterbitkan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) merupakan kode khusus dan tunggal yang diperlukan oleh para investor untuk melakukan investasi dengan aman.

Selain melakukan registrasi SID, investor juga bisa melakukan pembelian obligasi di Aplikasi digibank by DBS kapanpun sesuai keinginan. Karena Anda tidak perlu mendatangi cabang bank manapun untuk melakukan investasi, sehingga cukup dengan mengakses aplikasi yang tersedia menggunakan smartphone dan jejaring internet.

Oleh karena itu, Anda bisa dengan mudah menemukan produk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai keinginan dan kebutuhan. Selain itu, Anda bisa berpartisipasi secara tidak langsung untuk meningkatkan laju pembangunan nasional dan program pemerintah lainnya dengan memilih investasi obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.

Bagaimana, menarik bukan beberapa informasi terkait perbedaan investasi obligasi dan deposito? Anda juga bisa mulai menggunakan Aplikasi digibank by DBS untuk melakukan investasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Demikian ulasan singkat mengenai perbedaan obligasi pemerintah dan deposito, semoga bermanfaat.

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR