Home Ekonomi Kemendag Minta Bulog Beri Harga Kedelai yang Bagus untuk Petani

Kemendag Minta Bulog Beri Harga Kedelai yang Bagus untuk Petani

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perdagangan belum bisa memastikan penerapan kebijakan tarif untuk kedelai impor. Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra mengatakan selama ini perdagangan kedelai impor cenderung berada di pasar bebas.

"Kalau harga dunia naik dia akan naik," ungkap Syailendra kepada wartawan usai menghadiri Launching Sail Tidore di Kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Selasa (11/10).

Kendati, Syailendra setuju dengan rencana pemerintah menetapkan harga acuan pembelian kedelai lokal di tingkat petani sebesar Rp10.000/kilogram. Menurutnya, harga demikian bisa membuat petani kedelai dalam negeri diuntungkan dan berdaya saing.

Baca jugaHarga Global Anjlok, Mendag Ungkap Alasan Harga Kedelai Belum Turun

Selain itu, alih-alih mengatur harga kedelai impor, menurut Syailendra lebih penting mengutamakan penyerapan kedelai lokal oleh Bulog. Sehingga, kata Syailendra, selain harga yang ditetapkan menguntungkan petani sekitar Rp10.000/kilogram, kepastian negara membeli produk petani juga akan mendorong minat masyarakat tani menanam kedelai lokal.

"Kita utamakan sekarang melalui Bulog supaya menjadi offtaker dari hasil produksi petani kita, kasihlah harga yang bagus. Setelah itu baru bicara yang impor, serap dulu nih yang kita punya supaya petani semangat tanam," kata Syailendra.

Syailendra menyebut saat ini harga kedelai dunia di pasar global sekitar Rp8-9 ribu per kilogram. Padahal, belakangan harga kedelai impor di tingkat perajin tahu tempe sekitar Rp13.000-Rp14.000/ kilogram. Ia pun mengaku, wewenang intervensi harga saat ini ada di Badan Pangan Nasional untuk stabilisasi.

Baca jugaPerajin Tahu Digencet Mahalnya Migor dan Kedelai Impor

"Instrumen untuk melakukan intervensi dan segala macam ada di Bapanas," pungkasnya.

Sebelumnya, kabar penerapan tarif kedelai impor digaungkan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya tengah mengkaji kebijakan tarif untuk kedelai impor untuk meningkatkan daya saing kedelai lokal. Sebab, selama ini dalam kondisi normal harga kedelai impor kerap lebih rendah dibandingkan kedelai lokal.

"Kita akan coba terapkan semacam tarif (impor). Jadi kalau dibebani tarif, nanti angkanya akan lebih bersaing dengan lokal. Kita akan pelajari," kata Arief beberapa waktu lalu.

138