Home Kesehatan Mengenal Retinopati Diabetika, Penyakit Komplikasi Diabetes Melitus

Mengenal Retinopati Diabetika, Penyakit Komplikasi Diabetes Melitus

Jakarta, Gatra.com - Dosen FKUI dr. Gitalisa Andayani menjelaskan penyakit retinopati diabetik yang awalnya disebabkan oleh komplikasi mata akibat penyakit diabetes melitus, tergolong meningkat setiap tahunnya. 

Tercatat, penderita diabetes melitus di dunia pada 2021 sebanyak 537 juta orang dan akan bertambah 45 persen menjadi 783 juta orang pada 2045.

“Pengeluaran perawatan kesehatan global yang awalnya US$966 miliar pada 2021 meningkat sembilan persen menjadi US$1.054 miliar pada 2045,” kata dr. Gita dalam Virtual Media Briefing “World Sight Day 2022: Hindari, Cegah, dan Kontrol Komplikasi Mata pada Pasien Diabetes Melitus” di Zoom, Selasa (11/10).

Baca Juga: Diabetes Bikin Mata Terganggu, Ini Cara Pencegahannya

Gita mengatakan bahwa peningkatan perawatan dan biaya terkait diabetes tidak seimbang selain banyaknya di daerah juga karena akses layanan kesehatan yang masih buruk.

“Banyak permintaan dan  sebagian tambahan dalam DM justru di negara low and middle income country. Jadi, ini masalahnya seringkali akses layanan kesehatan yang kurang memadai,” katanya.

Baca Juga: Penderita Diabetes Perlu Cek Retina Lima Tahun Sekali

Dokter Spesialis Mata JEC dan RSCM ini mengungkapkan berdasarkan studi dari The Royal College of Opthalmologists, retinopati diabetika adalah penyakit pada pembuluh darah mikro retina yang bersifat kronik progresif. Penderita penyakit ini dapat mengancam penglihatan dan dikaitkan dengan hiperglikemi berkepanjangan, dan kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan diabetes melitus seperti hipertensi.

“Jumlah penderita penyakit retinopati diabetika sebanyak 2.302 pasien diabetes di klinik endokrin RSCM, di antaranya 1.537 wanita dengan rentang usia 13 hingga 92 tahun. Prevalensi sebesar 24,5 persen dan 9,45 persennya dengan makulopati,” katanya.

Dijelaskan bahwa retinopati diabetika disebabkan tingginya kadar gula dalam darah yang akan merusak pembuluh darah, yang memberikan suplai darah ke retina di belakang mata.

Baca Juga: IDF: Total Diabetes Orang Dewasa Indonesia Masuk Urutan Ke-7

“Satu dari tiga orang di dunia, dengan penderita diabetes akan berkembang dan mengalami retinopati pada mata dalam hidupnya,” katanya.

Jika terus dibiarkan, lanjut Gita, maka pembuluh darah retina menjadi lemah dan mudah bocor. Kerusakan ini menyebabkan pembengkakan dan penebalan retina.

“Retinopati diabetik secara garis besar terbagi menjadi 2 tahap, yaitu NPDR atau Non-proliferatif (belum ada pembentukan pembuluh darah baru) dan Proliferatif atau PDR (sudah ada pembentukan pembuluh darah baru),” ujarnya.

Gita mengungkapkan b ahwa NPDR ringan terlihat dari dampak fisik atau anatomi dari diabetes yang terdapat edema makula, kemudian peningkatan iskemi retina yang menunjukkan tahapan NPDR sedang.

“NPDR berat menunjukkan komplikasi dari perubahan profilerasi sehingga muncullah tahapan PDR yang mengancam penglihatan,” ujarnya.
 

104

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR