Sleman, Gatra.com – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan saat ini pihaknya tengah memeriksa tiga anggota TNI terkait kasus pembunuhan dan mutilasi Iwan Budi Paulus, pegawai Bapenda Semarang yang juga saksi kasus korupsi. Dari tiga personel yang diperiksa, ada yang dari satuan Polisi Militer (PM).

Di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, usai pelantikan putrinya sebagai dokter, Andika mengatakan info keterlibatan anggotanya ini diperoleh dua hari usai penemuan mayat Iwan di Pantai Marina, Semarang, oleh Polda Jawa Tengah.

“Kita sedang melakukan proses hukum. Jadi memang itu kan informasi yang disharing berdasarkan penyidikan yang dilakukan oleh Polda dan kami sekarang sedang melakukan proses terus,” kata Andika.

Dari proses penyelidikan yang dilakukan TNI, Andika mengaku tidak mudah. Alasannya ketiga anggota yang diperiksa itu memiliki beragam jawaban denial atau jawaban-jawaban yang seolah-olah menyatakan mereka tidak terlibat.

“Tapi kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin Polda juga punya bukti-bukti awal yang cukup. Pokoknya kami terus mengawal sampai sekarang,” tegasnya.

Andika menyatakan dari tiga yang diperiksa, ada yang berasal dari satuan PM.

Ditanya mengenai peran ketiga anggota TNI di kejahatan tersebut, Andika menyebut pihaknya belum menyimpulkan.

Sampai saat ini, Andika memastikan ketiga anggota itu belum berstatus tersangka. Proses penyelidikan ini disebut akan membutuhkan waktu yang lama.

“Alibi-alibinya cukup kuat sehingga kami membutuhkan info-info tambahan dari masyarakat. Ini juga termasuk dengan yang terjadi di Malang (aksi kekerasan di tragedi Kanjuruhan). Kami sangat terbantu jika bisa mendapatkan info tambahan dari masyarakat,” paparnya.

Dalam proses penyelidikan ini, Andika menyatakan ketiga orang ini dalam penanganan Kodam IV Diponegoro. Setiap minggu, Andika akan mendapat laporan langsung perkembangan penyelidikan.