Home Hukum Sebelum Menembak Brigadir J, Bharada E Lakukan Ritual Berdoa

Sebelum Menembak Brigadir J, Bharada E Lakukan Ritual Berdoa

Jakarta, Gatra.com - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E melakukan ritual berdoa sebelum mengeksekusi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Ritual itu untuk menguatkan mental menembak Brigadir J.

"Melakukan ritual berdoa berdasarkan keyakinannya, meneguhkan kehendaknya sebelum melakukan perbuatan merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," kata jaksa saat pembaca dakwaan Ferdy Sambo Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, (17/10).

Baca juga: Tito Karnavian Ucapkan Selamat dan Terima Kasih kepada Heru dan Anies

Bharada E berdoa di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Dia juga berdoa sambil menunggu Sambo tiba di rumah dinasnya.

Sambo tiba di rumah dinas sekitar pukul 17.08 WIB. Dia masuk ke rumah itu dengan terburu-buru. Saat di dalam, Sambo langsung memerintahkan orang kepercayaannya Kuat Ma'ruf memanggil Brigadir J dan Bripka Ricky Rizal masuk.

Baca juga: PKB Tanggapi Pertemuan Anies dengan AHY

Di sisi lain, Bharada E langsung turun begitu mendengar perintah Sambo kepada Kuat. Bharada E disuruh menyiapkan senjatanya di samping kanan Sambo.

Kemudian, Sambo mendorong Brigadir J ke arah tangga saat berpapasan dengannya. Brigadir J langsung diperintahkan untuk jongkok mengadap Sambo cs.

"Ada apa ini?" ucap Brigadir J saat itu.

Baca juga:  Masyarakat Akar Rumput Deklarasikan Suara Untuk Ganjar Presiden 2024

Tanpa menjawab, Bharada E diperintahkan untuk mengeksekusi Brigadir J. Perintah itu membuat Bharada E melepaskan tiga atau empat tembakan.

Eksekusi diakhiri tembakan Sambo di belakang kepala Brigadir J. Setelah itu, Sambo menembakkan beberapa peluru ke dinding.

"Tujuannya seolah-olah telah terjadi tembak menembak antara saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu dengan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," ucap jaksa.

125