Home Nasional Menteri Investasi dan Kepala BKPM: Hilirisasi Elakkan Indonesia dari Jebakan Pendapatan Menengah

Menteri Investasi dan Kepala BKPM: Hilirisasi Elakkan Indonesia dari Jebakan Pendapatan Menengah

Jakarta, Gatra.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-XV, di Padang, menceritakan bagaimana perjuangan Indonesia dalam mendorong hilirisasi di pentas dunia seperti G20.

Tidak semua negara G20 senang dengan program hilirisasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah.Namun, Bahlil menyampaikan, pihaknya berhasil menjadikan hilirisasi sebagai bagian dari agenda dunia di G20. Hilirisasi, menurut Bahlil, akan mampu mengeluarkan Indonesia dari ancaman jebakan pendapatan menengah atau middle income trap untuk menuju negara maju.

Dalam mendorong realisasi investasi, pentingnya pemerataan ekonomi di seluruh daerah sebagai salah satu faktor untuk mendukung Indonesia Emas pada tahun 2045.

Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong investasi di luar Pulau Jawa. Terhitung sejak kuartal ketiga tahun 2020 hingga kuartal kedua tahun 2022, investasi di luar Pulau Jawa lebih besar dibandingkan dengan Pulau Jawa.

Persebaran realisasi investasi luar Jawa pada semester I 2022 kembali melebihi investasi Jawa dengan kontribusi sebesar Rp305,8 triliun atau 52,3% dari total investasi Rp584,6 triliun. Langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menggerakan roda perekonomian yang tidak Jawa sentris melainkan Indonesia sentris.

“Teman-teman semua, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022 sebesar 5,44% ini merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia dan inflasi kita juga masih dibawah 5%. Ini juga terbaik dibandingkan negara-negara G20. Pencapaian ini salah satunya didukung oleh investasi yang tumbuh di luar Pulau Jawa, selaras dengan pembangunan infrastruktur yang dikebut pada 5 tahun terakhir ini,” ungkap Bahlil di Universitas Negeri Padang, Selasa (18/10).

Selanjutnya, Bahlil menuturkan, selama ini Indonesia juga menitikberatkan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa untuk turut andil menggerakkan perekonomian daerah salah satunya melalui hilirisasi industri.

Hal ini bertujuan agar pengusaha daerah mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya dan dapat menjadi tuan di daerah sendiri. Bahlil memaparkan bahwa hilirisasi dalam akselerasi industri menjadi suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal dan membentuk pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.

Sebelumnya, mengawali rangkaian kegiatan Rakernas ini, Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumatra Barat mengungkapkan antusiasmenya terkait topik pemerataan ekonomi dan hilirisasi industri yang diangkat dalam kegiatan ini.

“Saya sangat senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, yang diadakan di daerah karena dapat mendorong transaksi-transaksi yang melibatkan UMKM lokal dan meningkatkan exposure agar potensi di Sumatra Barat dapat lebih dikenal baik dari segi sumber daya alam maupun pariwisata yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Mahyeldi.

Koordinator BEM SI Muhammad Yuza menyampaikan bahwa agenda Rakernas hari ini menjadi sebuah bukti semangat dan nafas juang para mahasiswa seluruh Indonesia agar dapat berkontribusi nyata dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

Yuza juga mengapresiasi gerakan mahasiswa dari seluruh penjuru negeri untuk bergerak bersama atas dasar kepedulian akan keadaan bangsa yang belum pulih sepenuhnya pascapandemi Covid-19 dan di tengah isu geopolitik.

“Momentum hari ini menjadi bukti bahwa gerakan mahasiswa masih terus ada dan menyeluruh, karena dari setiap daerah di penjuru negeri datang untuk mempersiapkan rancangan kerja secara nasional. Sebuah kebanggaan dan menjadi amunisi besar untuk kembali meningkatkan dan memperluas semangat pemuda untuk menjadi penggerak perubahan di negeri ini,” ungkap Yuza.

44