Home Ekonomi Gandeng PCNU, BPR Nusamba Cepiring Berdayakan Perekonomian UMKM dengan Pelatihan MBG

Gandeng PCNU, BPR Nusamba Cepiring Berdayakan Perekonomian UMKM dengan Pelatihan MBG

Kendal, Gatra.com - BPR Nusamba Cepiring terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan. Upaya ini semakin strategis dengan digandengnya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kendal yang memiliki basis massa mayoritas di Kabupaten Kendal.

Rasa keterpanggilan untuk meningkatkan perekonomian pelaku UMKM ini diwujudkan dengan sebuah penandatanganan kerjasama antara BPR Nusamba Cepiring dengan PCNU Kabupaten tentang pemberdayaan perekonomian komunitas melalui progam pelatihan micro bussiness games (MBG) dan saving game.

Direktur BPR Nusamba Cepiring, Bambang Susanto mengatakan, melalui progam MBG, BPR Nusamba Cepiring ingin berupaya meningkatkan perekonomian UMKM binaan yang beranggotakan warga Nahdhiyin.

"Kita bekerjasama dengan PCNU, jadi otomatis para pelaku UMKM ini berasal dari warga Nahdhiyin. Ada yang dari Muslimat, Fatayat, bahkan yang dari Ansor dan Banser juga ada di dalamnya," kata Bambang Susanto usai acara penandatanganan kerjasama dengan PCNU Kendal, Kamis (20/10).

Baca Juga: BPR Nusamba Cepiring Raih Platinum Award, Berpredikat Sangat Bagus Selama 10 Tahun Beruntun

Para pelaku UMKM ini diberi berbagai progam pelatihan oleh BPR Nusamba Cepiring secara gratis dan mereka diwadahi dalam sebuah wadah UMKM Comunity Center. Wadah ini dibentuk untuk menjembatani para pelaku UMKM agar bisa meningkatkan produktivitas dan perekonomiannya.

"Wadah ini ibarat klinik bisnis. Dan kami di sini juga memberikan pelatihan-pelatihan, diantaranya melalui MBG bekerjasama dengan Sparkassenstiftung dari Jerman," ujarnya.

Melalui progam ini para pelaku UMKM dilatih cara berbisnis dan cara memanejemen sebuah produk yang baik. Jumlah komunitas di angkatan ini ada 91 pelaku UMKM. Angkatan ini merupakan angkatan yang ke-10 yang dibina BPR Nusamba Cepiring.

Tak hanya berhenti sampai di sini, BPR Nusamba Cepiring juga akan memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM saat mengalami kendala pada proses perijinan dan proses sertifikasi halal. Bantuan tersebut disediakan dalam domain Comunity Center untuk memudahkan pelaku UMKM binaan.

"Selain itu, kami juga akan melatih para pelaku UMKM ini mendigitalisasikan produknya melalui sebuah pelatihan. Pelatihan ini dapat diikuti dengan gratis. BPR Nusamba Cepiring memberikan pelatihan itu dengan menggandeng mitra dari UMKM Bangkit seperti PT Tegal dan PT Kasir. Mitra inilah yang akan mendigitalisasikan produknya UMKM binaan," ungkap Bambang.

"Semua ini kami lakukan agar para pelaku UMKM ini ke depan mampu bersaing di tengah era digitalisasi," imbuhnya.

Ketua PCNU Kendal, KH Danial Royyan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada BPR Nusamba Cepiring yang telah memberikan perhatian lebih kepada para pelaku UMKM dari warga Nahdhiyin.

Dalam kesempatan tersebut, KH Danial Royyan juga berpesan kepada seluruh pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan MBG untuk serius mengikuti program yang diberikan agar lebih memiliki ilmu yang cukup dalam mengelola bisnis UMKM-nya.

"Ilmu yang diajarkan di sini sangat penting mengingat warga Nahdhiyin yang merupakan warga mayoritas di negeri ini menjadi banteng bagi bangsa Indonesia. Baik banteng dari disintegrasi bangsa maupun banteng dari resesi ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, Michael Kohl dari Sparkassenstiftung Jerman yang turut menyaksikan acara penandatanganan kerjasama menyampaikan bahwa, Sparkassenstiftung merupakan sebuah yayasan bank daerah di Jerman yang bertugas membantu bank-bank daerah di luar Jerman untuk memberikan akses keuangan pada masyarakat.

Selain itu, Sparkassenstiftung bertugas untuk membantu bank-bank daerah mengembangkan perekonomian daerah, baik melalui kredit ataupun melalui pelatihan kepada UMKM binaan.

"Terkait diberikannya pelatihan MBG dimaksudkan agar pelaku UMKM mengetahui banyak hal tentang memanejemen produknya dengan baik," ungkapnya.

Pelatihan ini, lanjutnya, diberikan oleh seorang pelatih yang handal selama dua hari. Pelatihan yang diberikan bukan sekedar pelatihan biasa, namun para pelaku UMKM langsung diajak mensimulasikan usaha bisnisnya.

"Para pelaku UMKM juga diberikan pengetahuan baru sehingga nanti langsung bisa diterapkan di usaha mereka sendiri," kata Kohl.

336