Home Sumbagsel Dua Pasien AKI di Palembang Meninggal Dunia, Satu Terkonfirmasi Suspek

Dua Pasien AKI di Palembang Meninggal Dunia, Satu Terkonfirmasi Suspek

Palembang, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hosein Palembang, mencatat terdapat dua pasien meninggal dunia dan satu pasien didiagnosa sama dengan gejala gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) Aatipikal.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RSUP Moehamad Hoesin Palembang, dr Marta Hendry SpU (K) MARS, saat melakukan konferensi pers terbuka soal kasus AKI Aatipikal, Jumat (21/10).

"Pasien yang didiagnosa terkena gagal ginjal akut adalah bayi berusia tiga tahun ini. Orang tuanya membawa pasien ke IGD pada Kamis (20/10) malam," ujarnya.

dr Eka Intan Fitriana SpA (K) MKes Dokter Spesialis Anak Nefrologi, menambahkan, orang tua pasien berinisiatif membawa anaknya untuk mendapat perawatan intensif karena mengalami gejala AKI Aatipikal usai mengkonsumsi obat penurun panas.

"Gejala yang akan dikenali saat mengalami AKI Aatipikal ini adalah demam, flu dan batuk, diare dan tidak mengeluarkan urin. Saat ini memang anak memiliki riwayat demam dan diberikan obat penurun panas, kemudian sudah dua hari tidak mengeluarkan urin," katanya.

Menurutnya, untuk kondisi pasien suspek sendiri, setelah mendapatkan penanganan medis kondisinya dalam keadaan baik. "Hari ini baru perawatan dan kondisi anak sudah keadaan baik. Kami akan mengatur kebutuhan cairan dan terapi yang diperlukan," jelasnya.

Tak hanya pasien suspek imbuhnya, sebelumnya sudah ada sejumlah anak yang melakukan dialisis di RSUP Mohammad Hoesin dengan rincian delapan anak melakukan cuci dara dengan metode hemodialisis dan tujuh anak lainnya menggunakan metode continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD).

"Jadi dengan adanya kasus seperti ini, pihak RSMH sudah membuat imbauan untuk menghentikan penggunaan seluruh obat sirup. Bahkan di sini juga sudah ditarik," ucapnya.

Gunakan Obat Herbal

Pada kesempatan ini, dr Marta menambahkan bahwasannya RSUP Mohammad Hosein mengimbau agar masyarakat mengonsumsi obat herbal terlebih dahulu selama kasus AKI Aatipikal masih dalam proses penanganan lebih lanjut.

"Poin yang saat ini kami sampaikan adalah menghentikan sementara mengonsumsi obat sirup yang dijual bebas terbatas dengan simbol biru," katanya.

Untuk menangani anak yang demam, cara-cara tradisional bisa dilakukan seperti penggunaan obat herbal juga melakukan langkah seperti di kompres air hangat, minum yang cukup, dan menggunakan pakaian yang longgar.

Lanjutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan Surat Edaran terkait obat sirup yang belum boleh di konsumsi yaitu obat sirup merek Termorex Sirup (Obat Demam), Flurin DMP Sirup (Obat Batuk dan Flu), Unibebi Cough Sirup (Batuk dan Flu), Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops (Obat Demam).

"Saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan seputar obat tersebut. Maka saat ini kami mencoba menghindari dulu," imbaunya.

181