Home Nasional ADWI 2022 Sambangi Papua, Desa Tobati Masuk 50 Desa Wisata Terbaik

ADWI 2022 Sambangi Papua, Desa Tobati Masuk 50 Desa Wisata Terbaik

Jayapura, Gatra.com - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 menyambangi Kampung Tobati, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Program andalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu memasukkan Kampung Tobati sebagai 50 desa wisata terbaik ADWI 2022.

Sayangnya, dalam kunjungan ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berhalangan hadir. Ia diwakilkan oleh Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua.

Menurut Indra, Kemenparekraf selalu menerapkan community base tourism di setiap desa wisata, termasuk di Kampung Tobati. Community based tourism merupakan sebuah pembangunan berkelanjutan dengan merangkul komunitas sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan.

“Tidak bisa Desa Tobati sendirian. Bekerja sama dengan desa lain. Karena manfaatnya akan untuk masyarakat. Kalau makin banyak homestay-nya nanti makin bagus, makin banyak pengunjungnya,” katanya dalam keterangan pada Jumat (21/10).

Desa Tobati berjarak sekitar 36 kilometer dari Bandar Udara Sentani, Jayapura. Desa ini memiliki beragam keunikan yang bisa menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Salah satunya, terdapat sebuah area yang disebut Lapangan Timbul Tenggelam. Area itu akan tertutupi oleh air saat pasang dan kembali muncul ketika air surut. Pengunjung bisa berjalan-jalan dan berkegiatan di area pasir putih itu ketika surut.

Ada juga Pulau Metu Debi yang jadi destinasi wisata rohani, sejarah, dan alam. Desa Tobati sendiri merupakan pusat penyebaran agama Kristen Protestan di Jayapura.

Selanjutnya, Desa Tobati memiliki Taman Wisata Teluk Youtefa. Destinasi tersebut terhampar di wilayah garis pantai Kota Jayapura yang terletak di teluk kecil. Taman Wisata ini diapit oleh dua buah tanjung yang menjorok dari samping kiri yaitu Tanjung Pie dan di samping kanan Tanjung Saweri.

Desa ini juga memiliki keunikan adat dan budaya yang sangat menarik. Misalnya, Rumah Adat Kariwari yang dihuni oleh suku Tobati-Enggros di tepi Danau Sentani, Jayapura. Rumah ini menjadi rumah khusus laki-laki yang berumur sekitar 12 tahun. Ia mencari pengalaman hidup dan mencari nafkah setelah mereka menikah.

Mereka juga memiliki tarian dan nyanyian bagi para wisatawan, yakni Tari Fie yang dilakukan di atas perahu untuk mengantar hasil buruan ke ondoafi), Tari Warpu yang dilakukan pada upacara pelantikan ondoafi besar, serta tarian pada upacara perkawinan dan tarian pada saat ondoafi meninggal.

147