Home Regional Perbaikan Jembatan Bikin Macet Parah di Jalur Pantura, Abdul Wachid: Kerugian Ratusan Miliar

Perbaikan Jembatan Bikin Macet Parah di Jalur Pantura, Abdul Wachid: Kerugian Ratusan Miliar

Semarang, Gatra.com - Pembangunan jembatan yang menghubungkan jalur Pantura, Semarang – Kudus, di kawasan Wonokerto, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berefek serius terhadap kelancaran arus lalu lintas. Sudah berbulan-bulan, jalur Pantura Semarang – Kudus macet parah.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid mengatakan, kemacetan tersebut juga berdampak serius terhadap perekonomian warga pantura. "Kalau dihitung secara ekonomi kerugian masyarakat pengguna jalan pantura bisa mencapai ratusan miliar rupiah," kata Wachid, Sabtu (22/20).

Baca Juga: Sekjen Gerindra Sebut Partainya Tak Punya Beban untuk Kerja Sama dengan Siapapun

Anggota DPR RI dari Dapil 2 Jateng ( Jepara, Kudus, Demak) ini menerangkan, erugian secara ekonomi terjadi, lanjut dia, karena moda transportasi sebagai penunjang pergerakan ekonomi masyarakat terhambat mobilitasnya karena kemacetan tersebut.

"Jelas berdampak ke mobil angkutan barang, angkutan jasa serta pengguna jalan pribadi. Bayangkan berapa BBM yang terbakar akibat antrean yang rata-rata dua sampai tiga jam dengan ribuan mobil selama 24 jam," sebutnya.

Selain itu, Wachid mengungkapkan, dampak kemacetan tersebut juga berpengaruh terhadap kualitas barang yang diangkut. "Ditambah lagi kiriman barang tidam bisa tepat waktu. Bisa menimbulkan kerugian barang tidak segar atau busuk," kata anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Bahkan berdasarkan pengalaman sehari-harinya, Wachid mengatakan, kemacetan yang terjadi dengan adanya pembangunan jembatan Wonokerto bisa menghambat waktu hingga berjam-jam.

Sejumlah kendaraan dari arah Kudus menuju Semarang mengalami macet panjang akibat perbaikan jembatan Wonokerto di Kabupaten Demak.(GATRA/Muh Slamet)

"Saya sering melewati jalan tersebut dari Jepara ke Semarang atau sebaliknya, merasakan tidak nyaman dengan macet berjam-jam. Saya amati pekerjaan jembatan Wonokerto Demak ini terkesan lambat sekali," keluh Wachid.

Semestinya, Wachid menyarankan agar tim pengawasan dari Kementerian PUPR seharusnya sering cek atau sidak lokasi proyek yang terkesan lambat ini.

"Mestinya jenis pekerjaan proyek di jalur utara baik jalan maupun jembatan dikerjakan 24 jam penuh dengan 3 shift pekerjaan. Biar cepat selesai. Atau jalur tol Demak-Sayung yang pekerjaannya sudah 90 persen, bisa di buat mengatasi kemacetan dengan mengalihkan mobil kecil bisa lewat jalur tol adapun bus dan truk tetap lewat jalur pantura," harap Wachid.

Wachid juga mendorong agar kolega-koleganya di DPR yang merupakan mitra kerja KemenPUPR melakukan pengawasan dengan turun langsung ke lapangan guna memastikan proyek tersebut berjalan lancar dan tidak merugikan masyarakat pengguna jalur pantura.

"Saya minta teman-teman DPR RI Komisi V segera turun lakukan sidak ke proyek pembangunan jembatan Wonokerto-Demak. Apakah pekerjaan nya sudah sesuai progres apa tidak. Saya berharap dibuka sementara Jalur Tol Demak sayung untuk Mobil Pribadi atau mobil kecil,” tandasnya.

274