Home Kesehatan Dexa Group Gandeng BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14% di 2024

Dexa Group Gandeng BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14% di 2024

Brebes, Gatra.com– Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Brebes.

Inisiatif ini dilakukan selain komitmen bersama untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia 14% pada 2024, juga karena tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang mencapai 28%. Di samping itu, pemerintah menargetkan prevalensi penurunan stunting dari 24,4% pada 2021 menjadi 18,4% pada 2022.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo meminta agar para ibu muda mendapat perhatian lebih dari pemerintah karena masih dalam usia produktif. Melalui program edukasi cegah stunting ini diharapkan akan menambah wawasan ibu hamil untuk mencegah stunting.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, bergotong royong untuk penanganan stunting, termasuk Dexa Group yang telah
mengumpulkan dan mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui dan bidan yang menjadi target sasaran program ini," jelas dia dalam keterangannya, Sabtu (23/10).

Berdasarkan data Profil Keluarga Indonesia 2021 dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah ibu hamil di Indonesia tahun 2021 mencapai 4,88 juta. Sementara itu, data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa bayi dengan berat badan saat lahir kurang (BBLR) mencapai 11,7% dan lahir prematur 29,5%.

Hasto menjelaskan, agar anak tidak stunting, ibu-ibu harus berikan ASI Ekslusif selama enam bulan full dengan ASI. "Kalau kurang lancar, ada produk dari Dexa Medica yang terbuat dari daun katuk, torbangun dan ikan gabus,” katanya.

Anggota DPR RI Dapil IX, Harris Turino Kurniawan mengapresiasi kolaborasi dari BKKBN dan Dexa Group untuk menangani permasalahan stunting yang menjadi
isu nasional. Edukasi pencegahan stunting di Kabupaten Brebes dinilai tepat karena prevalensi
stunting masih di angka 28%, dua kali lipat dari target 14% di 2024.

“Apresiasi luar biasa untuk BKKBN dalam mengurusi sunting karena BKKBN adalah leading sector penanganan stunting. Tapi tidak mungkin BKKBN bekerja sendiri, perlu melibatkan semua stakeholder untuk kolaborasi termasuk dengan perusahaan swasta yang punya kepedulian luar biasa terhadap pencegahan stunting. Stunting adalah urusan nasional Indonesia,” kata Harris.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar bahwadalam penanganan stunting diperlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta. Ia menjelaskan bahwa edukasi bagi ibu
hamil sangat penting untuk para ibu agar melahirkan bayi yang sehat, sehingga dapat menekan angka stunting.

“Stunting menjadi persoalan kita bersama. Jadi bukan tanggung jawab BKKBN saja, tapi masalah kita bersama. Tentu terima kasih kepada Dexa dan BKKBN yang sudah memberikan support ke Kabupaten Brebes untuk memberikan solusi lewat produk yang terbuat dari daun katuk, dauntorbangun, ikan gabus yang bisa memperlancar ASI,” ujar Yunita.

Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti menyambut baik pelaksanaan Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Brebes. “Acara pada hari ini adalah harapan kita dalam pendidikan mencegah stunting untuk ibu hamil dan juga menyusui," paparnya.

Sampai Oktober 2022 ini, angka kematian ibu di Kabupayem Brebes mencapai angka 39. Kemudian angka kematian anak ada di angka 140. "Maka, dengan
adanya acara edukasi mengenai stunting dan ASI eksklusif, ibu-ibu yang sedang hamil ataupun
menyusui diharapkan anaknya nanti kelak akan menjadi anak-anak yang cerdas, produktif, mandiri, dan dapat menggapai cita-cita,” kata Idza Priyanti.

Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto menyampaikan komitmen Dexa Group untuk berperan aktif mendukung percepatan penanganan stunting di Indonesia. Dexa Group bersama dengan BKKBN menginisiasi program edukasi untuk 1.000 bidan pendamping keluarga guna mencegah stunting.

"Inisiasi ini diharapkan dapat mempercepat upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes. Kami juga berharap, melalui
program ini para ibu hamil yang telah diedukasi dapat berbagi ilmunya, sehingga dampaknyadapat meluas ke seluruh pelosok Nusantara,” papar V. Hery.

Untuk mencegah stunting, Dexa Group melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk-produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, yang memiliki TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, sangat tinggi yakni di atas 80 persen.

"Ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional, program prioritas belanja produk produksi dalam negeri, dan program bangga buatan Indonesia (BBI),” kata V. Hery.

231