Home Regional Sumber Air Perlahan Menghilang, Tambang Bikin Puyeng Petani Pati

Sumber Air Perlahan Menghilang, Tambang Bikin Puyeng Petani Pati

Pati, Gatra.com – Banyaknya aktivitas tambang di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dikeluhkan petani. Pasalnya  adanya tambang galian C ini merusak sumber air yang sangat dibutuhkan masyarakat. 

Suharno, petani Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen, mengatakan aktivitas tambang merusak alam, belum lagi kendaraan berat yang berseliweran, juga mengakibatkan jalanan rusak, dan debu yang dihasilkan sangat mengganggu kesehatan pernapasan.

Baca juga: Antony Merapat ke Manchester United, Mahar Rp1,4 Triliun Jadi Rekor di Belanda

“Di sini ada beberapa tambang. Dampaknya sangat dirasakan petani.  Karena adanya tambang ini merusak sumber air. Padahal sumber air itu dimanfaatkan petani di sekeliling Pegunungan Kendeng. Belum lagi dampak lain yang dihasilkan,” ujar pria berumur 49 saat ditemui di ladang, Senin (24/10).

Penggundulan hutan di Pegunungan Kendeng akibat aktivitas tambang sangat terlihat jelas, baik di tepi jalan maupun di belahan lain lereng. Tidak ada pepohonan di atas kawasan pegunungan yang membelah Kabupaten Pati dengan Grobogan ini.

“Kita melihat posisi Gunung Kendeng terlihat gundul. Tanaman keras yang seharusnya bisa menyangga air dan sebagainya hilang. Ketika musim penghujan seperti sekarang ini, tidak mampu menampung limpahan air dan menyebabkan banjir bandang. Petani susah. Kalau musim kemarau kita juga kesusahan terdampak kekeringan karena sumber air rusak,” keluhnya.

Baca juga:Wujud Komitmen Kemanusian, Semen Gresik Salurkan Bantuan kepada 1.646 KK Korban Banjir di Kabupaten Rembang

Untuk menyiasatinya, para petani mengandalkan musim penghujan untuk bercokok tanam. Hanya saja persoalan lain muncul, wilayah Kayen beberapa kali terdampak banjir bandang pada awal musim penghujan ini. Sehingga petani dihantui gagal panen akibat bencana.

“Saya pekerjaan sehari-hari sebagai petani, ini persiapan untuk tanam cabe dan jagung. Musim tanam, di sini ada yang tanam jagung dan padi. Mulai ada persiapan yang tanam padi di bagian sana. Mumpung musim penghujan,” bebernya.

Ketua Komisi C DPRD Pati, Siti Maudlu'ah mengatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati seolah belum bisa mengatasi persoalan tambang di seluruh wilayah Bumi Mina Tani, termasuk di Pegunungan Kendeng. Hal tersebut, lantaran izin yang berkaitan dengan galian C kini dipegang penuh oleh Provinsi Jateng, pihak Kabupaten tidak berwenang sama sekali untuk mengatasi masalah tersebut.

“Karena semua sudah diambil alih provinsi, jadi kabupaten itu kesannya mandul. Pastinya ini menjadi PR untuk Komisi C dan kami semua untuk membuat regulasi yang baru, yang lebih memihak kepada rakyat,” terangnya.

Baca juga: Minuman Rempah Akar Jawi, UMKM Binaan SG Sukses Go Global di Tong Tong Fair 2022 di Belanda

Ia mengamini, jika masyarakat yang paling terdampak akibat adanya aktivitas tambang. Pihaknya mengaku bakal berusaha membuat regulasi-regulasi baru terkait persoalan ini, yang mana dalam regulasi tersebut akan berpihak kepada masyarakat. Akan tetapi untuk waktunya dia belum bisa menentukan kapan.

“Sebenarnya dari galian C tersebut yang dirugikan adalah lingkungan dan masyarakat sekitar, pemerintah juga rugi karena jalan jelas mengalami kerusakan,” pungkasnya.

245