Home Ekonomi Investasi di Jawa Barat Jadi yang Tertinggi, Bahlil: Berkat Pemprov yang Responsif

Investasi di Jawa Barat Jadi yang Tertinggi, Bahlil: Berkat Pemprov yang Responsif

Jakarta, Gatra.com - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebut Provinsi Jawa Barat unggul dalam realisasi investasi di triwulan III tahun 2022. Adapun capaian nilai investasi Jawa Barat di triwulan III mencapai Rp44,9 triliun yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Memang Jawa Barat ini paten sekali dalam konteks kecenderungan realisasi investasi," ungkap Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10).

Baca JugaMeski Ekonomi Gelap, Bahlil Optimis UMKM Beri Harapan Untuk Indonesia

Menurutnya, capaian investasi di Jawa Barat didorong oleh pemerintahan Pemprov Jawa Barat yang responsif, juga kawasan yang dinilai cukup strategis. Selain itu, Bahlil mengakui produktivitas terhadap tenaga kerja yang tinggi.

"Memang pemerintahannya juga sangat responsif," ucapnya.

Adapun empat daerah lainnya yang mencetak investasi terbesar di triwulan III yakni DKI Jakarta (Rp28,4 triliun); Riau (Rp27,5 triliun); Jawa Timur (Rp25,9 triliun); dan Sulawesi Tengah (Rp24,3). Bahlil mengungkapkan, realisasi investasi saat ini tidak hanya fokus semata-mata di sektor jasa, tapi mulai didorong untuk membangun industri hilirisasi.

Secara rinci dari jenis sektor industri, investasi logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya mencapai Rp44 triliun; transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp32,5 trilliun); perumahan, kawasan industri dan perkotaan (Rp28,9 triliun); pertambangan (Rp28,3 triliun); listrik, gas, dan air (Rp27,3 triliun).

Baca JugaPasar Senggol Octofest Grand Candi Hotel Jadi Wadah Melapak bagi UMKM

Lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong pemerataan investasi di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa

"Presiden selalu mengingatkan jangan membangun Indonesia dengan Jawa Sentris, tetapi Indonesia Sentris," katanya.

BKPM mencatat total investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp166,3 triliun (54 persen dari total capaian di triwulan III) atau tumbuh 47.9 (yoy). Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp141,5 triliun (46 persen dari total realisasi investasi di triwulan III) atau tumbuh 35,8 persen (yoy). Menurut Bahlil, peningkatan investasi di luar Pulau Jawa terjadi salah satunya berkat keberhasilan periode pertama Jokowi-JK yang membangun infrastruktur secara masif.

"Sekarang pertumbuhan ekonomi nasional kita yang dulunya itu kan di atas 60 persen sumbangsihnya dari Pulau Jawa, sekarang sudah di bawah 60 persen. Ini terjadi karena penetrasi investasi sebagian dilakukan di luar Pulau Jawa," imbuhnya.

106