Home Ekonomi Kemenparekraf Sebut Desa Wisata Umauta Miliki Potensi Luar Bisa

Kemenparekraf Sebut Desa Wisata Umauta Miliki Potensi Luar Bisa

Jakarta, Gatra.com – Desa Umauta, Bola, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 karena mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu, mewakili Menparekrat Sandiaga Uno, menyampaikan, Desa Umauta juga memiliki seni budaya yang luar biasa.

Vinsensius dalam keterangan pers diterima pada Senin (24/10), menyampaikan, pihaknya telah mengunjungi Desa Umauta yang lolos penjurian oleh tim ADWI 2022 seperti desa-desa lainnya.

Baca Juga: Dipuji Sekjen UNWTO, Sandiaga Dorong Desa Wisata Panglipuran Ikut ajang Desa Wisata Terbaik Dunia

Ia menjelaskan, ada tujuh kategori yang menjadi penilaian tim juri ADWI 2022, yakni daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni, dan budaya). Kemudian suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), homestay, toilet umum, digital dan kreatif. Selanjutnya, ?cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE) dan kelembagaan desa.

“Nantinya [Desa Umauta] akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, Astra, melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA),” ujarnya.

Kehadiran Vinsensius dan rombongan Kemenparekraf disambut hangat masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat serta Bupati Sikka, F. Roberto Diogo, beserta jajarannya. Dalam kesempatan itu, rombongan diberikan pengalungan kain tenun ikat dan ritual adat pemakaian Lado sebagai tamu.

Selepas itu, rombongan menuju tempat presentasi di Rumah Seni Budaya Doka Tawa Tana sambal diiringi tarian Soka Papak. Kegiatan tersebut diawali oleh ritual Bako Wua Ta’a, yakni suguhan sirih dan tembakau simbol penerimaan leluhur.

Rombongan mendengarkan presentasi dari penjabat setempat. Sementara itu, kepala Desa Umauta menyampaikan paparan pengelola desa wisata tersebut berkonsep Cletus Beru.

Vinsensius mengatakan, pentingnya menjaga seni budaya yang sudah diturunkan leluhur dan tokoh sebelumnya. Sebab, seni budaya akan menjadi asset bernilai luar biasa bagi sektor pariwisata di masa mendatang. Pasalnya, wisatawan mencari keaslian seni budaya dan pengalaman yang unik.

“Aspek keberlanjutan adalah suatu hal yang harus dijaga, bahkan tema G21 juga mengangkat keberlanjutan, baik ekonomi, budaya maupun lingkungan,” katanya.

Sedangkan soal kesulitan jaringan telekomunikasi, Vinsensius menyampaikan, tidak hanya terjadi di Desa Umauta, tapi juga beberapa desa lain yang sudah divisitasi sebelumnya. Pihaknya menyampaikan kepada dinas terkait setempat untuk memberitahu titik koordinat untuk diinfokan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan operator untuk ditindaklanjuti.

Baca JugaSandiaga Uno Dorong Argowisata Tanjung Sakti Jadi Desa Wisata 

Bicara potensi wisata, desa tersebut memiliki daya tarik utama, yaitu Sanggar Seni Budaya Doka Tawa Tana. Sanggar tersebut menaungi para perajin mengikat motif pada benang. Aktivitas mereka membuat kain sarung untuk keperluan sehari-hari dan dijual.

Sedangkan untuk menuju Desa Umauta, pelancong dapat menempuh perjalanan udara ke Maumere. Kemudian dilanjutkan jalur darat ke desa itu kurang lebih sekitar satu jam dari bandara.

Desa Wisata Umauta memiliki topografi perbukitan, sehingga alam bebas dan terbuka merupakan daya tarik tersendiri. Dengan melintasi bukit dan lembah dapat melihat berbagai berbagai jenis tumbuhan pewarna alami yang digunakan untuk pewarna pada kain tenun. Desa Wisata Umauta juga memiliki hasil bumi beragam, seperti cengkih, kemiri, kakao, pisang, kelapa, fanili, dan pala.

140