Solo, Gatra.com - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo baru saja menerima sanksi dari DPP PDI Perjuangan. Sebelum sanksi ini diberikan pada Rudy, ada perdebatan panjang antara dirinya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Khomarudin Watubun.
”Kami berdebat panjang kok, 1,5 jam. Setiap kali saya menyampaikan (pendapat), saya di akhir selalu bilang kalau tetap taat dan manut pada ketua umum PDI Perjuangan (Megawati Soekarnoputri), siapapun yang diberi rekomendasi,” kata Rudy saat ditemui di kediamannya, Kamis malam (27/10).
Rudy mengatakan ada perdebatan panjang dalam pertemuan tersebut. Ia juga memberikan masukan agar memberikan sanksi secara adil. Menurutnya yang harus disanksi adalah kader yang merusak citra Puan Maharani.
Hal lain yang disampaikan Rudy pada Hasto dan Khomarudin yakni ia meminta tidak disalahpahami. Dia menegaskan tidak membenci trah Soekarno. ”Jadi jangan salah menilaiku. Mbak Puan itu tetap sebagai cucu Bung Karno dan sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan. Jadi tidak ada yang membenci beliau,” katanya.
Pasca sanksi yang diberikan kepadanya, Rudy menerima semuanya penuh dengan tanggung jawab. Sebab ia merasa punya komitmen terhadap ketua umum untuk membangun monumen kemenangan baik di pemilu legislatif, pilada maupun pemilihan presiden.
”Dan saya tidak berhenti bergerak, tanpa batas memasang strategi pemenangan,” katanya.
Terkait sikap DPP yang memberikan sanksi pada dirinya, Rudy menilai dirinya tidak dianggap salah. Bagaimanapun dia menjadi kader senior yang dihormati. "Saya diberi sanksi seperti itu kan karena ketua umum belum ada rekomendasi, kok saya mendukung. Disanksinya karena itu saja,” ucapnya.
