Home Regional Grebeg Penjalin ke-V Digelar, Lima Gunungan Rotan Diserbu Warga

Grebeg Penjalin ke-V Digelar, Lima Gunungan Rotan Diserbu Warga

Sukoharjo, Gatra.com – Setelah sempat vakum dua tahun akibat Covid-19, akhirnya gunungan rotan yang ditunggu-tunggu warga tiba. Ratusan orang yang sudah menantinya, langsung menyerbu ke arah gunungan.

Berebut gunungan rotan merupakan bagian dari acara Grebeg Penjalin ke-V yang digelar di Balai Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (27/10). Terdapat lima gunungan yang dikirab dalam grebeg tersebut.

Barang-barang yang diperebutkan merupakan produk unggulan Desa Trangsan. Masing-masing gunungan berisi bermacam-macam produk, seperti bola rotan, tebah atau seblak kasur dan keranjang.

Usai dikirab sejauh satu kilometer, ratusan warga yang sudah menunggu di halaman Kelurahan Desa Trangsan langsung menyerbu lima gunungan tersebut. Meski harus berdesakan, mereka tetap antusias merebut barang-barang dari rotan yang dipasang pada gunungan. Bahkan tidak sampai tiga menit, hasil anyaman rotan habis diambil warga.

“Tahun kemarin tidak ada acara seperti ini karena Covid-19, jadi ini luar biasa antusiasme warganya,” ucap Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.

Bupati pun berharap, tidak hanya sekedar menampilkan produk-produk unggulan Desa Trangsan saja, namun juga terdapat transaksi antara produksi dengan pembeli.

“Harapan kami ke depan Desa Trangsan dapat mengangkat potensi daerah, dan menjadi desa wisata yang menarik investor dari luar daerah,” imbuh Bupati.

Sementara itu, Ketua Panitia Grebeg Penjalin ke-V, Suryanto mengatakan, kirab grebeg penjalin ini diikuti oleh 1.500 orang, yang terdiri atas anak-anak hingga orang dewasa. Mereka diberangkatkan dari Dukuh Tembungan hingga berakhir di Balai Desa Trangsan.

Seperti diketahui Grebeg Penjalin merupakan rangkaian kegiatan sebagai wujud syukur atas dikukuhkannya Desa Trangsan menjadi sentra industri mebel rotan. Kirab grebek penjalin ini juga sebagai tanda dibukanya bazar mebel rotan, yang mana digelar selama empat hari berturut-turut yakni pada Kamis-Minggu (27-30/10).

“Kalau rangkaiannya ada bazar mebel rotan sebagai roh dari Grebeg Penjalin. Hal itu untuk mengangkat dan menegaskan bahwa Desa Trangsan merupakan penghasil rotan terbesar,” katanya.

Dalam bazar kali ini melibatkan sekitar 17 perajin UMKM dan 120-an tenan kuliner. Sehingga kegiatan ini ditargetkan meraup pangsa pasar lokal terutama dalam penjualan hasil kerajinan rotan dari perajin di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Selain itu diharapkan akan ada lebih banyak pembeli atau buyer lokal yang memesan, sehingga tidak hanya penjualan on the spot saja yang ramai. Hal tersebut mengingat, selama ini produk rotan diproduksi sesuai pesanan sedangkan stok prduk jadi justru lebih sedikit karena perajin sudah sibuk menyelesaikan pembuatan pesanan.

93