Home Sumbagteng Direktur RSUD AA Salahkan Anak Buah. Keluarga Pasien; Jangan Ngeles lah!

Direktur RSUD AA Salahkan Anak Buah. Keluarga Pasien; Jangan Ngeles lah!

Pekanbaru, Gatra.com - Tadi pagi, Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, drg Wan Fajriatul Mamunnah membikin pernyataan baru. 

Putri mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar ini bilang kalau sebenarnya reagen yang dibutuhkan untuk proses transfusi darah pasien, sebenarnya ada, tapi jumlahnya terbatas lantaran terkedala dari distributor.  

Omongan ini jadinya berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan petugas bank darah di rumah sakit milik Pemprov Riau itu kepada keluarga pasien penderita kanker nasofaring stadium tiga, Sabtu malam lalu. 

Baca juga: 'Main-main' Darah di RSUD Arifin Ahmad

"Reagen itu enggak kosong, tapi terbatas. Ini yang enggak disampaikan petugas bank darah itu. Petugas itu juga salah, belum bertanya ke bagian pengadaan sudah bilang reagen kosong, padahal reagen itu ada," katanya kepada wartawan usai apel pagi di lapangan rumah sakit itu. 

Fajriatul kemudian cerita, waktu keluarga pasien ribut, dia tidak berada di lokasi kejadian dan masih hanya mendapat laporan. 

"Tapi setelah ada laporan di rumah sakit ada keributan, saya pun datang ke sana dan mendekati istri pasien," katanya. 

Keluarga pasien kanker nasofaring stadium tiga tadi, Raja Adil  Siregar cuma tersenyum kecut mendengar omongan Fajriatul itu. 

"Saya yang bertanya langsung kepada petugas bank darah itu soal reagen tadi. Katanya reagen itu memang sedang tidak ada. Kalaupun ada paling selasa atau rabu, itu juga enggak pasti," katanya kepada Gatra.com.

Baca juga: Buntut 'Main-main' Darah di RSUD Arifin Ahmad. Pengamat: Saatnya Gubri Bebersih

Mendengar jawaban itulah kata Raja, dia jenggel hingga berujung cekcok di depan ruang bank darah itu. 

"Kami sudah lelah mencari 20 kantong darah untuk adik saya, begitu darah itu ada, kan musti dinetralisir dulu pakai reagen itu. Eh, petugasnya bilang reagen enggak ada. Inilah yang membikin saya emosi," ujarnya.

Raja juga minta supaya Fajriatul tidak usah mencari kambing hitam dalam persoalan itu. Sebab menurut di, enggak mungkin petugas bank darah itu berani bilang reagen tak ada kalau memang barangnya ada. 

"Enggak usah ngeleslah dia. Direktur itu juga datang ke RSUD bukan karena keinginannya sendiri, tapi setelah diperintah oleh gubernur. Wong saya ditelepon gubernur kok sebelum dia datang," tegasnya. 

Lima hari lalu, keluarga Raja, Hironimus Patut Pahur masuk dan dirawat di ruang Gardenia untuk menjalani kemoterapi. 

Tapi lantaran hemoglobinnya turun, tubuhnya musti dimasuki tiga kantong darah. Untuk ini, keluarga tak perlu repot lantaran di bank darah rumah sakit, stok darah ada. 

Tapi sayang, setelah tiga kantong darah tadi masuk ke tubuh Hironimus, trombositnya pula yang turun. Itulah makanya keluarga disuruh mencari 20 kantong darah untuk dimasukkan ke tubuh Hironimus biar trombositnya stabil kembali. Soalnya, kalau trombosit tak stabil, lelaki ini tak akan bisa menjalani kemoterapi. 


 

858