Bantul, Gatra.com – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan sebanyak 27.510 jiwa warga Bantul masuk kategori miskin ekstrem.

“Ini adalah kategori di mana mereka hanya bisa makan satu kali dalam sehari. Mereka ini adalah golongan miskin yang sangat-sangat miskin,” kata Halim, Selasa (1/11).

Halim mengatakan data ini berasal dari Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang sebelumnya menyebutkan warga miskin di Bantul mencapai 154 ribu.

Namun data ini tanpa nama dan alamat. Setelah dilakukan pemetaan mendalam, diketahui data warga miskin ekstrem mencapai 27.510 jiwa.

“Data ini tersebar di 17 kecamatan dan 75 desa. Kita minta camat dan kepala desa melakukan verifikasi data guna memetakan program apa yang tepat diterapkan menghapus kemiskinan ekstrem ini,” ungkap Halim.

Dari pendataan ini nantinya juga diketahui penyebab utama para warga tersebut masuk kategori miskin ekstrem. Jika diketahui kondisi itu terkait infrastruktur, maka  hal itu akan dibenahi dengan APBD dan APBDes.

“Tetapi jika sudah mental, mental miskin, ini yang susah dan tidak ada obatnya. Namun kita akan tetap berusaha membangun dan menghilangkan mental miskin ini,” kata Halim.

Wakil Bupati Joko Purnomo mengatakan data 27.510 jiwa ini menempatkan Bantul di bawah Gunungkidul.

Data keluarga miskin ekstrem berdasarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) 2022, Gunungkidul mencatatkan sebanyak 6.390 keluarga masuk miskin ekstrem.