Jakarta, Gatra.com– Bea Cukai secara rutin menyosialisasikan tugas dan fungsinya kepada sivitas akademika. Baru-baru ini dilakukan kegiatan bersama mahasiswa di wilayah Badung, Yogyakarta, Langsa, dan Semarang.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, menuturkan, Bea Cukai menerima kunjungan studi Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA).
“Penyampaian informasi kepada mahasiswa menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan khususnya di bidang kepabeanan dan cukai. Hal ini juga sebagai sarana yang tepat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan maraknya penipuan mengatasnamakan Bea Cukai,” ujar Hatta, Jumat (21/10).
Sosialisasi kepada mahasiswa merupakan salah satu cara membangun hubungan baik dengan sivitas akademika.
Dalam mengimplementasikan hal tersebut, Bea Cukai Langsa hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan soft skill yang diselenggarakan oleh Politeknik Lembaga Penidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I) Kampus Langsa dengan tema “Leadership and Creative Thinking”, pada Senin (24/10).
Selain membawakan materi terkait kepemimpinan, Bea Cukai Langsa juga menyampaikan materi tentang antikorupsi yang berjudul Orange Juice for Integrity: Belajar Integritas kepada Tokoh Bangsa.
Selanjutnya di Semarang, dalam rangka memperdalam ilmu pengawasan kebeacukaian, sebanyak 121 mahasiswa Program Studi S1 Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro melakukan kunjungan ke Bea Cukai Tanjung Emas dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), pada Selasa (25/10). Selain berkunjung ke Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, para mahasiswa berkesempatan untuk mengunjungi Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) untuk melihat langsung pemeriksaan fisik impor jalur merah.
Hatta menyampaikan, dari kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga. Terutama dalam menggali informasi tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai organisasi yang berperan besar terkait negosiasi perdagangan internasional.
“Melalui sosialisasi ini, harapannya, pemahaman masyarakat akan aturan kepabeanan dan cukai meningkat sehingga dapat membantu optimalisasi kinerja pengawasan dan pelayanan Bea Cukai. Selain itu, diharapkan dapat meminimalisasi pelanggaran aturan kepabeanan dan cukai di tengah masyarakat, sehingga hak-hak penerimaan negara dapat terpenuhi,” pungkas Hatta.
