Home Ekonomi Janji Bantu Peternak, Pemerintah Tetapkan HAP Telur yang Masuk Akal

Janji Bantu Peternak, Pemerintah Tetapkan HAP Telur yang Masuk Akal

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pemerintah telah membuat berbagai terobosan kebijakan untuk membantu peternak ayam petelur agar tidak merugi. Salah satunya, yakni ditetapkannya kebijakan harga acuan telur ayam yang masuk akal. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022, harga acuan pemerintah (HAP) untuk telur ayam di sekitar Rp22.000 - Rp24.000/ kilogram.

"Pemerintah bertugas untuk membantu peternak rakyat agar tidak merugi. Oleh karena itu, Pemerintah telah membuat acuan harga telur yang masuk akal," ujar Mendag Zulkifli Hasan dikutip dalam keterangannya, Rabu (2/11).

Saat melakukan audiensi dengan peternak rakyat ayam petelur, Mendag mendapati harga telur ayam ras di tingkat produsen sebesar Rp22.800/kilogram. Sementarara rata-rata harga telur ayam secara nasional di tingkat produsen per 31 Oktober yakni Rp28.300 /kilogram.

"Harga ini relatif stabil dibanding harga seminggu sebelumnya," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Ia menekankan, selain menjaga harga di tingkat konsumen, pihaknya juga berupaya agar harga di tingkat produsen tidak mengalami penurunan hingga berada di bawah HPP sehingga peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.

"Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga," ujar Mendag.

Selain itu, menurut Zulhas, pemerintah juga akan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock/GPS) ayam petelur dan melanjutkan pemberian subsidi pakan ternak. Zulhas mengungkapkan, terlibatnya BUMN dinilai memudahkan akses GPS bagi peternak ayam petelur.

"Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja," papar Zulhas.

Sementara soal pakan unggas, Zulhas menyebut Pemerintah telah memberikan subsidi pembelian pakan ternak. Adapun, kata Zulhas, peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp5.000/kilogram.

Ia berujar, jagung menjadibkomponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur. Karena itu, menurutnya, biaya pakan memberikan andil sekitar 75 persen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras.

"Di sisi lain, Pemerintah akan mendorong peningkatkan perusahaan pakan ternak dengan tujuan agar tidak tergantung pada perusahaan tertentu," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program pengadaan dan penyaluran jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah. Pemerintah mengklaim, bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.

"Pemerintah akan sekuat tenaga memperjuangkan kepentingan peternak ayam petelur agar tidak bangkrut, karena ini menyerap banyak tenaga kerja. Ini merupakan tugas pemerintah," imbuh Zulhas.

124