Home Hukum Usut Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Terus Kumpulkan Sampel

Usut Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Terus Kumpulkan Sampel

Jakarta, Gatra.com- Bareskrim Polri terus mengumpulkan sampel dalam mengusut kasus gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana mengatakan untuk proses pengumpulan sampel, pihaknya akan dibantu oleh Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.

"Jadi kita di Pusdokes Polri termasuk di kewilayahan kita telah memberikan juga edaran termasuk juga telegram rahasia (TR) terkait ke wilayah-wilayah, agar kita secara aktif termasuk juga mengambil data dan membantu pelayanan," kata Asep di Gedung STIK PTIK, Jakarta Selatan, Kamis, (3/11).

Baca JugaRapat di DPR, Menkes Sebut Fomepizole Mampu Tekan Kasus Gagal Ginjal Akut

Sampel yang dikumpulkan tersebut berupa urine dan darah pasien. Nantinya, sampel digunakan untuk mengetahui penyebab anak mengalami gagal ginjal akut. 

Asep mengatakan ada kurang lebih 50 RS turun langsung. Dia memastikan akan membantu melakukan pengobatan bila menemukan pasien di RS Bhayangkara terkena gagal ginjal akut.

"Kita juga berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan setempat. Nanti kita akan laporkan secara berjenjang," ungkap jenderal polisi bintang dua itu.

Menurut Asep, pasien gagal ginjal akut yang ditemukan RS Bhayangkara saat ini belum banyak. Ada beberapa kasus yang ditemukan dan langsung dikoordinasikan dengan daerah. Sebab, RS Bhayangkara belum memiliki obatnya.

Baca juga : Jubir Kemenkes: Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak Menggunakan Fomepizole

"Tapi kalau rencananya ada (obat) akan kita bagikan secara gratis. Tapi sampai sekarang kita belum dapat, kalaupun ada kasus tertentu kita laporkan dan kita kerja samakan dengan rumah sakit yang memang memiliki fasilitas pengobatan seperti RSCM dan rumah sakit-rumah sakit rujukan yang ditunjuk," papar dia.

Kasus gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) yang menyerang anak-anak kini mencapai 325 kasus per Selasa, (1/11). Dari jumlah tersebut, 178 anak meninggal dunia.

Ada anak yang sembuh dan masih ada puluhan anak dirawat di rumah sakit. Ratusan anak meninggal diduga kuat akibat meminum obat sirop tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

91