Home Kebencanaan Bencana Alam Meningkat, Pacitan Gelar Ruwat Jagat

Bencana Alam Meningkat, Pacitan Gelar Ruwat Jagat

Bantul, Gatra.com - Tingginya curah hujan di banding bulan-bulan sebelumnya dinilai meningkatkan intensitas ancaman bencana alam di Pacitan, Jawa Timur. Lewat festival kebudayaan ‘Ruwat Jagat’, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji meminta masyarakat untuk tetap waspada.

Bakal dilaksanakan pada Sabtu (5/11) di sekitar alun-alun Pacitan, festival kebudayaan Ruwat Jagat merupakan ajang besar pertama yang diselenggarakan dan berkolaborasi dengan seniman di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Di Ruwat Jagat, Pacitan ingin mendoakan seluruh dunia untuk tetap optimis menghadapi berbagai masalah seperti pandemi, perang, resesi ekonomi dan kerawanan pangan. Kami ingin lewat doa ini, kota kecil Pacitan juga didoakan serta dikenal dunia,” kata Aji saat jumpa pers di Bantul, Kamis (3/11).

Melibatkan seniman dari 67 sanggar se-Pacitan, Ruwat Jagat merupakan upaya pemerintah menjaga semangat gotong royong yang sudah menjadi tradisi masyarakatnya.

“Kami juga ingin menjadikan Ruwat Jagat ini menjadi media sosialisasi atas kerawanan dan potensi bencana alam. Ini seperti doa pengingat bagi masyarakat Pacitan agar sesuatu yang buruk tidak terjadi,” lanjutnya.

Sosialisasi kerawanan bencana alam ini dinilai penting karena memasuki November ini curah hujan meningkat dan berdampak pada tingginya intensitas terjadinya bencana alam.

Kondisi geografi Pacitan dikenal rawan bencana tanah longsor, banjir, tanah gerak, dan tsunami. Pertunjukan kebudayaan akan menjadi ajang sosialisasi yang efektif.

“Kami berharap, ajang yang pertama kali digelar ini ke depannya akan berlangsung lebih lama. Tidak sehari seperti yang dijadwalkan besok dan mengundang berbagai seniman nasional,” kata Aji.

Ketua pelaksana Ruwat Jagat, Moch Abdilah Yusuf, menyebut gelaran ini merupakan momen tepat untuk menyadari dan mengabarkan bahwa kebudayaan merupakan elemen penting bagi masyarakat Pacitan.

“Kita harus merawat dan memberi energi ulang terhadapnya. Peristiwa ini sekaligus memberi penghargaan kepada warga Pacitan yang lebih dahulu menyadari dan menghidupi kekuatan,” papar Yusuf yang juga Ketua Konsorsium Kangen Pacitan.

Ia menjelaskan pertunjukan kebudayaan dari 67 sanggar akan tampil di empat venue. Selain itu, utusan 167 desa akan mengadakan doa bersama di Alun-alun Pacitan dan makan bersama.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Pacitan, Turmidi, menyebut sosialisasi kebencanaan melalui hiburan dan kegiatan keagamaan yang dilakukan sebelumnya terbukti sangat efektif.

“Masyarakat lebih mudah memahami dan menyadari potensi bahaya alam yang di sekitarnya. Ini membuat mereka berpikir serta melakukan sesuatu seperti pembuatan peta kerawanan bencana maupun jalur evakuasi,” ucapnya.

363